Ada di Siring Nol Kilometer dan Menara Pandang, Pemprov Kalsel dan Pemkot Banjarmasin Bersaing Bikin Pasar Wadai Ramadhan

0

DIKEJAR waktu karena bulan Ramadhan 1444 Hijriyah sebentar lagi tiba, pengerjaan stand atau kios pasar wadai dikelola Pemprov Kalsel terus digarap di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Siring Nol Kilometer, Banjarmasin.

MENGUSUNG konsep kearifan lokal dengan menggunakan atap rumbia dan kayu galam sebagai tiang. Sisanya, dinding ditempel dengan tripleks, ditarget 100 stand pedagang wadai dan aneka kuliner bulan Ramadhan ini akan rampung pada Rabu (22/3/2023) nanti.

“Ya, kami ditarget pada Rabun anti sudah selesai pengerjaan stand pasar wadai Ramadhan ini. Setidaknya, tingga finishing saja,” ucap Andi, pekerja stand pasar wadai Pemprov Kalsel kepada jejakrekam.com, Senin (20/3/2023).

Menurut Andi, secara keseluruhan stand sudah 80 persen selesai, sekarang 25 pekerja diterjunkan oleh pemborong itu tengah menyelesaikan instalasi kelistrikan dan pengecatan stand.

“Ada sekitar 100 stand yang dikerjakan, sekarang lagi pengecatan. Semoga saja, hari ini tidak turun hujan, jadi bisa segera merampungkan pekerjaan,” tutur Andi.

BACA : Catat Tahun Ini! Pasar Wadai Ramadhan 1444 H Berlokasi di Kawasan Menara Pandang

Menariknya, keberadaan stand pasar wadai Ramadhan milik Pemprov Kalsel ini justru perhatian para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini ‘ngetem’ di sekitar Siring Nol Kilometer hingga Markas Korem 101/Antasari berharap mendapat tempat atau lokasi untuk menggelar lapak dagangan.

“Selama pembangunan pasar wadai Ramadhan, kami terpaksa bergeser mencari tempat yang kosong. Hingga sekarang, kami belum tahu apakah dapat tempat atau tidak,” kata Jamsiah, salah satu PKL di kawasan Siring Nol Kilometer.

BACA JUGA : Usai 2 Tahun Ditutup Akibat Pandemi, Pasar Wadai Ramadhan Martapura Dibuka Lagi

Senada itu, Eko yang juga sehari berjualan pentol bakar ini menghitungnya sedikitnya ada 14 PKL menggelar dagangan di kawasan pusat kota itu.

“Semoga semua PKL bisa difasilitasi pemerintah. Kami tahu pedagang pasar wadai di sini kabarnya digratiskan oleh Pemprov Kalsel,” ujar Eko.

Berbeda dengan pasar wadai dikelola Pemprov Kalsel, justru pasar Ramadhan binaan Pemkot Banjarmasin mengaku harus bayar uang Rp 1 juta hingga Rp 1,3 juta per stand. Bahkan, di luar paguyuban pedagang pasar wadai dikabarkan dikenakan biaya lebih tinggi bisa mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per stand.

BACA JUGA : Masuki Tahun Ketiga, Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin 2022 Kembali Ditiadakan

Pasar Wadai Ramadhan milik pemerintah kota ini berada di kawasan Menara Pandang, Jalan Piere Tendean, Banjarmasin. Pendirian stand yang akan ditempati pada pedagang takjil dan aneka kuliner juga sudah digarap oleh pekerja di lapangan. Dua lokasi pasar wadai tahunan ini hanya dipisahkan Sungai Martapura.

“Saya masih belum memastikan apakah ikut mengambil stand atau tidak,” imbuh seorang pedagang pasar wadai Ramadhan Pemkot Banjarmasin, seraya meminta identitasnya tidak dipublikasikan.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.