Tingkatkan SDM, Sejumlah Ponpes di Kabupaten Banjar Teken MoU dengan SPNF SKB

0

GUNA peningkatan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Banjar, SPNF SKB Kabupaten Banjar melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pondok Pesantren Syafaat Bukhori Muslim, Darul Inqilabi, Miftahussibyan, Ponpes Tahfidz Tanwirulfurqon, dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Sullamus Saniyah, Selasa (17/1/2023).

KEPALA Bidang Pembinaan Paud dan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Jahriah mengapresiasi pondok pesantren mau bekerjasama dengan SPNF SKB Kabupaten Banjar

“Saya sangat mengapresiasi Ponpes bisa bekerjasama dengan SPNF SKB, karena sebenarnya Mou yang dihelat ini juga merupakan salah satu program Disdik Kabupaten Banjar, dan pertama kalinya di Kabupaten Banjar,” ucap Jahriah usai penandatanganan.

BACA : Pasar Murah Beras Ala DKPP Kabupaten Banjar Diserbu Emak-Emak

Jahriah menerangkan, dengan adanya kerjasama tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM khususnya di Kabupaten Banjar.

“Kabupaten Banjar memiliki karakteristik yang agamis dan banyak dari mereka yang belajar di Ponpes. Mereka yang belajar di Ponpes semata-mata tidak masuk di Dapodik. Sehingga mereka dianggap tidak sekolah, padahal mereka sebenarnya sekolah. Dan dengan bekerja samanya ponpes tersebut dengan SPNF SKB ataupun PKBM, siswa bisa terdata,” bebernya.

Sehingga ujar Jahriah, mereka yang ikut paket A, B, dan C dapat dihargai dengan dua ijasah yaitu ijasah pondok dan  ijasah pendidikan umum.

BACA JUGA : RSUD Ratu Zalecha Martapura Raih Predikat Paripurna Dari Kemenkes

“Dengan terdatanya para siswa tersebut, tentunya dapat mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Banjar yang masih tinggi dan meningkatkan angka lama sekolah yang saat ini dirata-rata kan masih berada di kelas 2 SMP,” ujarnya kepada jejakrekam.com.

Jahriah berharap, dengan kerjasama tersebut selain para siswa terdata, setelah selesai dari pondok pesantren mereka juga mendapat ijasah formal dan dapat melanjutkan keinginan mereka baik itu seperti kuliah maupun kebutuhan pekerjaan lainnya.

“Masih banyak ponpes yang belum bisa ikut paket kesetaraan. Mudahan Mou ini sebagai pembangkit untuk angka lama sekolah sehingga Kabupaten Banjar tidak berada di posisi terbawah di Kalsel lagi,” tutupnya

Sementara itu, Kepala SPNF SKB Kabupaten Banjar, Sri Indah Rokhmawati menyampaikan usai penandatanganan kerjasama tersebut,  proses pembelajaran pendidikan kesetaraan di pondok pesantren tidak berbeda dengan proses pembelajaran di SPNF SKB Kabupaten Banjar.

“Walaupun penyelenggaraan pendidikan kesetaraan berbeda tempat, mari kita sama-sama berjuang melalui pendidikan kesetaraan untuk mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.