Srikandi Banua yang Membanggakan

0

Oleh : Sukhrowardi

ADANYA sosok wanita Banua Kalimantan Selatan dalam dunia politik tergolong cukup langka. Terlebih lagi yang bisa duduk di parlemen pusat DPR RI Senayan Jakarta.

JIKA dihitung dengan jari pun hanya bisa berbilang. Bagaikan sebuah lomba lari, misalkan hanya ada satu hingga dua peserta saja. Itu pun mereka duduk sebagai legislator Senayan Jakarta justru hanya sebagai pengganti antar waktu (PAW).

Tapi itu bukan menjadi soal, meski masa jabatannya terbilang pendek untuk ukuran anggota DPR harusnya bisa mengabdi lima tahun penuh. Nah, karena adanya peraturan perundang-undangan bagi anggota DPR RI yang mencalonkan diri jadi calon kepala daerah harus mengundurkan diri atau diangkat di posisi jabatan lainnya.

Ambil contoh, ketika almarhum Syamsul Mu’arif saat itu menjaabt Ketua Fraksi Partai Golkar DPR-RI periode 1999-2001, ternyata diangkat menjadi Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Indonesia periode 2001–2004 pada Kabinet Gotong Royong.

BACA JUGA : Dilantik Awal November, Aida Muslimah dan Novri Ompusungsu Resmi PAW Cuncung dan Sulaiman Umar

Di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno dan Wapres, Hamzah Haz mulai efektif sejak 10 Agustus 2001 dan pada 20 Oktober 2004, sosok srikandi Banua muncul sebagai PAW Syamsul Mu’arif dari Fraksi Golkar di DPR RI. Sebelumnya di masa Orde Baru, Syamsul Muarif juga menjadi anggota DPR RI periode 1987-2001.

Adalah Hj Murhanawaty Syamsi saat itu menggantikan posisi Syamsul Mu’arif. Wanita yang berlatar belakang seorang dosen di FISIP Universitas Lambung Mangkurat (Unlam ketika itu) telah lama menggeluti dunia politik sebagai politisi perempuan atau srikandi Partai Golkar. Proses PAW pun terbilang tak membutuhkan waktu lama, apalagi sampai tahunan untuk mengisi kekosongan kursi wakil rakyat Banua di parlemen pusat.

BACA : Mengimpikan Penyair Perempuan Banua dengan Karya Berkualitas

Terbukti, di masanya, Hj Murhanawaty Syamsi berhasil memperjuangkan sekolah-sekolah mendapat dana bantuan sesuai kebutuhan bersumber dari APBN. Seperti langkah politik dengan membangun koalisi atau kaukus politisi perempuan atau Srikandi Banua untuk memberi bekal bagi kaum hawa dalam menggeluti dunia politik agar tak salah langkah.

Sekarang di zaman kekininan, ada sosok Srikandi Banua menuju parlemen. Sosok itu adalah Hj Aida Muslimah, istri mantan Wagub Kalsel HM Rosehan Noor Bachri alias Julak Rossi dari Fraksi PDIP di DPR RI sebagai pengganti antar waktu (PAW) Syafruddin H Maming atau Cuncung yang undur diri karena mencalon sebagai Bupati Tanah Bumbu pada Pilkada 2020 lalu.

Saya mengenal sosok Aida Muslimah yang aktif sebagai pegiat sosial, pencinta bunga anggrek Kalsel, hingga mewadahi para pengusaha perempuan Banua. Yang pasti, Aida Muslimah merupakan istri dari Rosehan NB yang kini Wakil Ketua Komisi III serta Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

BACA JUGA : Kader Fatayat NU Bisa Manfaatkan 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parpol

Nah, mencermati proses cepat dan lambat pergantian wakil rakyat baik di era Orde baru maupun era digital pasca reformasi seperti sekarang tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena ini memang kewenangan dan mekanisme yang masing-masing berlaku di partai politik (parpol).

Yang pasti, Aida Muslimah yang mewakili sosok Srikandi Banua patut didukung untuk bersuara dan berjuang untuk kepentingan Kalimantan Selatan yang diwakilinya di DPR RI.

Tentu saja, cita-cita Hj Murhanawaty bisa dilanjutkan lagi oleh seorang Aida Muslimah. Khususnya, memperjuangkan hak politik kaum perempuan Banua, karena harus kita ingat Kalsel memang kaya dengan sumber daya alam (SDA). Sayangnya, dari sisi sumber daya manusia (SDM) masih tergolong rendah dari kacamata nasional.

Semoga saja, Aida Muslimah yang sebentar lagi akan dilantik sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP dan dari dapil Kalsel 2 bisa membawa gebrakan yang baik dalam dunia politik, khususnya bisa menjadi inspirasi kaum perempuan Banua.

BACA JUGA : DPRD Dorong Kesbangpol Tapin dan HSS Tingkatkan Peran Perempuan Dibidang Politik

Saat ini, memang soal krisis akibat pendemi Covid-19  yang butuh waktu cukup lama, harus bisa segera dituntaskan dengan bahu membau antara seluruh elemen anak bangsa. Terkhusus lagi, wakil rakyat Kalsel baik di level DPR, DPD, DPRD Provinsi hingga DPRD kabupaten dan kota.

Kita tentu sangat menantikan suara Srikandi Banua diperhatika. Sebab, saat ini, jelas kaum emak-emak yang paling terdampak pada pandemi, karena harus ekstra keras mengawal pendidikan anaknya yang serba online atau daring.

Termasuk, bagaimana bisa mencukupi imunitas keluarga supaya tidak terjangkit Covid-19 yang mengakibatkan kematian. Ini belum lagi kasus kematian ibu saat melahirkan dan lainnya cukup mencekam bagi kaum hawa di Banua.

BACA JUGA : Aktivis Perempuan Kalsel Sebut Caleg Kaum Hawa Hanya Pelengkap Penderita

Adalah sebuah kebanggaan bagi saya, kini wajah parlemen Senayan Jakarta, ada sosok Srikandi Banua yang diwakili Aida Muslimah nantinya. Tentu, ucapan rasa syukur, karena komposisi wakil rakyat di DPR RI utusan Kalsel lebih komplet, karena Banua kita butuh suara lembut sekaligus tegas dari sosok politisi perempuan.

Yang pasti, ada lima lima pola dasar program pembangunan yang membutuhkan dukungan dari para politisi kita di pusat. Yakni, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, stabilitas politik dimana keterwakilan srikandi tetap atau naik angka 30 persen, kesejahteraan rakyat, hingga pemulihan ekonomi pasca pandemil Covid-19. Selamat bertugas untuk Srikandi Banua, Aida Muslimah di DPR RI! (jejakrekam)

Penulis adalah Anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar

Pendiri LSM Olah Tajuk Banjar (OTB)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.