Terbukti Suburkan Lahan, Disperin Kalsel Lirik Potensi Industri Pupuk Berbahan Batubara

0

DINAS Perindustrian (Disperin) Provinsi Kalimantan Selatan berupaya mendorong mengembangkan hilirisasi industri manufaktur di Banua.

“PENGUATAN industri manufaktur dapat dilakukan dengan hilirisasi industri berbasis karet, kelapa sawit, mineral logam dan batubara,” ujar Kepala Disperin Provinsi Kalsel, Mahyuni kepada jejakrekam.com, Minggu (4/7/2021).

Ia mencontohkan, pupuk berbahan baku batubara merupakan salah satu hilirisasi yang dinilai ramah lingkungan. Ini karena dapat menahan eksploitasi batu bara dalam jumlah yang besar.

Menurut Mahyuni, pupuk berbahan batubara ini sudah diujicobakan di Kalsel pada komoditas jagung dan kelapa sawit. Ternyata, terbukti meningkatkan produktivitas kedua komoditas perkebunan, karena lahan itu makin subur.

“Hasil lapangan yang menunjukkan peningkatan pada jagung sebanyak 46,15 persen dan kelapa sawit sebanyak 33,33 persen,” tutur Mahyuni.

BACA : Dorong Bangun Banua Tingkatkan Pemasukan Sektor Perhotelan dan Batubara

Dia menyampaikan, hasil uji laboratorium International Accounting Standards (IAS) di Arizona, Amerika Serikat menunjukkan pupuk dari batubara mempunyai kandungan yang cukup lengkap untuk menggantikan kandungan unsur hara.

“Pemupukan yang diberikan akan memberikan tiga unsur pengganti melalui Nitrogen, Phosphat dan Kalium (NPK),” tambah Mahyuni.

Tak hanya itu, beber dia, pupuk berbahan batu bara ditemukan oleh orang Indonesia dan sudah memiliki paten atas penemuannya dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Termasuk pula diakui oleh Amerika Serikat pada 16 Juni 2020.

“Sehingga, negara-negara yang sudah memanfaatkan penemuan pupuk batubara ini adalah Amerika Serikat dan negara dari Afrika seperti Zimbabwe, Zambia, Malawi dan Rwanda serta yang sedang proses pengajuannya yaitu Australia, UEA, India, Brasil dan Jepang,” papar Mahyuni. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.