Fakta Santri Tenggelam di Sungai Martapura: Bukan Warga Banjarmasin, Hingga Dikaitkan Hal Mistis

0

SEDERET fakta tentang santri di salah satu pondok pesantren di kawasan Banjarmasin Tengah, yang tenggelam di Sungai Martapura, Jumat (1/1/2021) sore, akhirnya terkuak.

SANTRI
berinisial AAB berusia 15 tahun tersebut ternyata bukan asli warga Kota Banjarmasin. Dari informasi yang dihimpun jejakrekam.com, ia lahir di Jakarta dan pernah menempuh Sekolah Dasar di Kabupaten Tangerang.

Hal itu juga dibenarkan oleh Ketua RT 2 Kelurahan Seberang Mesjid, Muhtar Lutfi saat dikonfirmasi wartawan. “Anak pondok pesantren Al Ihsan, tetapi bukan penduduk kita,” ucapnya.

BACA : Ingin Belajar Renang, Santri 15 Tahun Tenggelam Di Sungai Martapura

Berdasar keterangan Lutfi, korban sempat mandi di kawasan sungai tempat ia tenggelam, bersama dua rekannya. Tepatnya sekitar pukul 14.00 WITA.

Ia pun sempat mengaku heran melihat beberapa anak-anak santri mondar-mandir ke sungai bercebur, dengan gelagat yang tidak biasanya.

“Saya tanya kan kenapa? Lalu mereka mengatakan bahwa satu anak santri tenggelam. Awalnya mereka tidak bilang, seperti ingin mencarinya sendiri,” ujarnya.

Lutfi juga membenarkan, korban sebenarnya tidak bisa berenang. Sesuai keterangan saksi LQ (14 tahun) yang merupakan teman sebaya korban.

BACA JUGA : Tiga Anak Tewas Tenggelam Di Kolam Pemancingan

Selain itu, Ketua RT 02 ini juga sesekali sempat mengaitkan kejadian ini dengan hal mistis. Menurutnya, sungai di kawasan tersebut memang dihuni oleh ‘orang sebelah.’

Sementara itu, salah seorang pengajar di ponpes tempat korban menimba ilmu, Miftah mengatakan, kawasan sungai tersebut memang menjadi tempat pemandian anak-anak santri.

“Biasanya sore mandi. Yang bisa berenang, ya berenang. Yang tidak bisa berenang, ada juga yang pakai keran,” ujar pria berusia 31 tahun itu.(jejakrekam)

Penulis Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.