Ansharuddin Ajak Masyarakat Bijak Dalam Gunakan Medsos dan Perangi Narkoba

0

PERMASALAHAN berita bohong, ujaran kebencian dan segala bentuk berita hoax yang kini ramai dibicarakan serta bahaya narkoba turut menjadi perhatian Bupati Balangan H Ansharuddin.

BAHKAN, orang nomor satu di Bumi Sanggam ini secara khusus mengajak semua pejabat dan ASN dilingkup Pemkab Balangan agar menolak seluruh berita bohong, ujaran kebencian dan segala bentuk berita hoax serta narkoba

“Bijaksana dan ariflah dalam bermedsos, karena dengan demikian kita telah ikut serta menjaga  Banua Sanggam selalu kondisi kondusif dan harmonis. Dan ingat, narkoba adalah musuh kita bersama,” ujarnya.

BACA : Bupati Perintahkan Lurah Dan Kades Aktif Pantau Warganya

Dalam himbauannya, bupati juga mengajak kepada semua masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial dengan tidak membuat dan menyebarkan berita hoax, teliti dulu kebenaran sebuah berita agar tidak meresahkan masyarakat.

“Ayo kita dukung Polri untuk menindak pelanggaran sesuai ketentuan kepada para pelaku dan penyebar berita hoak dan kita jangan ikut-ikutan menjadi pelaku hoax tersebut,” ungkapknya.

Selain itu, H Ansharuddin juga menyampaikan,kesadaran dan kewaspadaan terhadap peredaran dan penyalahgunaan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza) itu bukanlah sesuatu yang cukup diketahui saja, atau satu kali memilikinya lalu sudah.

Bukan demikian, kata Anshar, kesadaran dan kewaspadaan itu harus terus-menerus dibangun, diasah dan dihidup-hidupkan terus dalam setiap tindakan sehari-hari, harus menjadi jiwa, bahkan harus ditular-tularkan ke semua orang, semua lapisan, semua golongan, tanpa kecuali.

BACA JUGA: BNNK Balangan Fokos Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

”Akhir-akhir ini sering kita mendengar berita terkait peredaran Napza. Ada acil warung menjual sabu-sabu. Ada kai-kai menjual pil zenith. Ada anak sekolah kecanduan permen yang ternyata mengandung napza. Ada remaja mabuk lem, sehingga sekarang para pedagang di paringin tidak mau lagi menjual atau menyediakan produk lem tersebut,’’ bebernya.

Artinya, lanjut orang nomor satu di Bumi Sanggam ini, Napza terus mencoba masuk lewat banyak sisi kehidupan dan menyasar semua golongan usia. Jika tidak

Lebih jauh dirinya menyampaikan, dari dulu hingga sekarang ada faktor yang sama pada peredaran Napza dalam masyarakat, yaitu faktor kehendak terhadap hal-hal yang instan. Mau dapat uang dengan cara singkat tanpa kerja keras. Mau mengatasi masalah dengan cara instan.

Sedangkan pada sisi penyalah-gunaan, seringnya dilatar-belakangi oleh faktor kurangnya perhatian orang tua atau kurangnya dukungan emosional dari orang-orang dekat. Khusus untuk penyalah-gunaan ini, menurut dia, saat ini masih didominasi oleh kalangan berusia produktif yang relatif masih muda.

Mengapa orang-orang muda ini disasar oleh napza, kata Anshar, pertama, karena sebagaimana halnya segala bentuk edukasi, pendoktrinan kepada anak muda adalah investasi masa depan. Ini juga berlaku bagi kelompok-kelompok yang menghendaki hancurnya bangsa ini, bahwa menghancurkan generasi muda berarti menghancurkan atau bahkan meniadakan masa depan bangsa.

Kedua, anak muda cenderung tidak suka dibatasi, dan menganggap hal-hal baru sebagai sesuatu yang seru.

Dan ketiga, yang sangat menguntungkan bagi bandar napza, adalah bahwa anak muda bisa diupah rendah, dan khusus yang di bawah 18 tahun, kalau tertangkap dan dihukum penjara, masa hukumannya hanya setengah dari masa hukuman orang dewasa. Yang masih remaja, mereka sedang mencari prinsip-prinsip untuk diyakini. Bagi yang belum kuat bekal moralnya, maka akan sangat mudah untuk dipengaruhi dan diarahkan, termasuk ke arah yang negatif.

”Ayo kita lawan Napza ini, kita semua juga tanpa bosan harus terus menyampaikan segala pengetahuan tentang bahaya napza, kepada orang-orang di lingkungan sekitar masing-masing, terutama anak-anak muda. Tanamkan pemahaman yang benar kepada mereka, agar dengan pemahaman itu mereka memiliki kesadaran dan kewaspadaan yang kuat, serta dapat menentukan langkah yang benar, menghindari jalan yang tidak kita inginkan,’’ pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.