ULM Protes, Dishub Berdalih Penutupan U-Turn Rekomendasi Forum LLAJ

0

DINAS Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin menutup secara permanen belokan atau U-Turn di depan pintu gerbang II Universitas Lambung Mangkurat (ULM), benar-benar disesalkan citivitas kampus tersebut.

SEBELUMNYA, U-Turn depan gerbang I ULM juga telah ditutup permanen dengan dibangun taman media jalan. Hal serupa juga kembali dilakoni Pemkot Banjarmasin dengan menggembok belokan depan Kantor Samsat II Banjarmasin itu.

Lantas apa alasan Dishub Kota Banjarmasin? Kepala Dishub Banjarmasin Ichwan Noor Khalik Kadishub mengungkapkan keputusan menutup permanen karena berdasarkan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Banjarmasin, bukan atas dasar keputusan sepihak.

BACA : Mencari Solusi Terbaik Akses Lalulintas Di Kayutangi

“Pihak ULM sempat meminta kepada Pak Walikota (Ibnu Sina) untuk membuka U-Turn depan pintu gerbang II ULM, akan tetapi keputusan rekayasa lalu lintas merupakan sepenuhnya kewenangan di Forum LLAJ. Jadi, tidak ada ada hubungannya dengan Pak Walikota,” kata Ichwan Noor Chalik saat dihubungi jejakrekam.com, Rabu (4/12/2019).

Ia menyebut berdasar UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menegaskan forum LLAJ yang berwenang menentukan rekayasa lalu lintas, sehingga permintaan pembukaan U-Turn ULM harus berdasarkan persetujuan Forum LLAJ Kota Banjarmasin.

“Dishub salah satu anggota Forum LLAJ, jadi kita jawab bahwa permintaan ULM tidak bisa diakomodir karena pembangunan pintu gerbang kedua tanpa didukung dokumen Andalalin (Analisis dampak lalu lintas),” urai mantan Kasatpol PP Kota Banjarmasin ini.

Terpisah, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan ULM Achmad Syamsu Hidayat menyebut pihaknya memberikan masukan yang terbaik bagi masyarakat Kota Banjarmasin untuk lalu lintas yang lancar, aman dan terkendali di sepanjang jalan di kawasan Kayutangi.

BACA JUGA : Saat Jam Sibuk, Akses Lalu Lintas Kawasan Kayutangi Terancam Terkunci

“Kalau dianggap ULM tidak ada andalalin, sebenarnya bukan (tentang) andalalinnya, itu ULM, STIE dan Poliban sudah ada sejak dul. Jadi, kita serahkan kepada forum, kemarin kami bersurat untuk memberikan masukan kepada forum,” ucap doktor jebolan Universitas Brawijaya ini.

Ia berharap Dishub melakukan rekayasa lalulintas berdasarkan kajian akademis dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Ini mengingat semakin bertambahnya volume kenderaan bermotor dan pembangunan jembatan Kayutangi.

“Bahwa di ULM ada gedung baru atau apa, saya rasa tidak berdampak langsung. Demikian juga kenaikan mahasiswa ULM yang tidak terlalu siginifikan saban tahun,” tandas Syamsu.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.