BERTEMPAT di Gedung Balai Antang, Bupati Barito Utara melantik Amang Kepala Adat Kecamatan Montallat dan Gunung Timang, serta pelantikan perangkat desa, Panaen, Liang Buah, Kecamatan Teweh Baru dan BPD desa Benangin I, Benangin II, Benangin III ,Mampuak, Sampirang II, Kecamatan Teweh Timur.
SELAIN itu juga dilakukan pergantian antar waktu BPD Desa Hurung Enep dan PAW BPD Desa Rahaden Kecamatan Lahei. H Nadalsyah mengatakan, kepala adat adalah pimpinan adat tingkat kecamatan yang berwenang menegakkan hukum adat Dayak dalam suatu wilayah.
Orang nomor satu di Pemkab Barut ini mengatakan Damang kepala adat pengangkatannya berdasarkan hasil pemilihan para kepala desa dan Lurah. Kepala adat adat dalam wilayah kedamangan adalah suatu lembaga adat Dayak yang memiliki wilayah.
BACA: Nadalsyah Lantik 33 Pejabat Pemkab Barito Utara
Menurutnya, kesatuan masyarakat adat dan hukum adat wilayah yang dimaksudkan disini adalah satuan budaya tempat adat istiadat kebiasaan-kebiasaan dan hukum adat, itu tumbuh berkembang dan berlaku, sehingga menjadi penyangga untuk memperkokoh keberadaan masyarakat adat Dayak.
Sedangkan badan permusyawaratan desa atau BPD, sebut dia lembaga ini seringkali disamakan dengan DPR desa. Hal tersebut dikarenakan peran BPD yang hampir sama dengan DPR, akan tetapi perannya tersebut hanya untuk lingkup atau skala desa saja.
Selain itu, hal lain yang membedakan adalah anggota DPD bukan berasal dari partai politik fungsi dan tugas kewajiban DPD harus dapat dijalankan dengan baik sehingga BPD tidak menjadi lembaga cap stempel saja atau sekedar untuk dilengkapi ketentuan tentang kelembagaan desa semata.
“Saya meminta anggota BPD sebagai warga desa yang terpilih dan dihormati agar menjalankan kewajibannya dengan baik dan tidak melanggar larangan sebagai anggota BPD yang sudah ditetapkan sehingga kewibawaan dan martabat anggota dan kelembagaan BPD dapat selalu terjaga,” jelas Nadalyah.(jejakrekam)