Apreasiasi PMI, Pendonor Darah 100 Kali Diusulkan Bertemu Presiden

0

GUBERNUR H Sahbirin Noor mengapresiasi relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Selatan yang terus berada di garda terdepan dalam penanggulangan bencana tanpa kenal pamrih dalam menjalankan tugas kemanusiaan.

APRESIASI Gubernur Sahbirin Noor ini  terungkap dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum  Sekretariat Daerah  Provinsi (Setdaprov) Kalsel Heriansyah,  pada peringatan Hari Relawan PMI dan pemberian penghargaan kepada donor darah sukarela (DDS) di Hotel Treepark Banjarmasin, Sabtu (29/12/2018)

Sahbirin mencontohkan saat terjadi  bencana alam di  Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) relawan PMI Kalsel juga ikut membantu penggulangan.

“Kami berharap relawan PMI Kalsel terus meningkat, baik kualitas maupun kuantitas, sehingga bukan saja bermanfaat bagi daerah sendiri, tetapi terhadap orang lain,” ujar Sahbirin Noor.

BACA :  Kirim 10 Relawan ke Sulteng, PMI Tabalong Sertakan Dokter Spesialis

Di hadapan puluhan relawan serta petugas medis  se-Kalsel, Ketua PMI Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah,  menyatakan terima kasih atas segala bantuan dari relawan yang selalu aktif tanpa pamrih dan tak kenal lelah.

“Begitu pula dengan peringatan Hari Relawan PMI ini, kami berharap akan lebih memotivasi relawan PMI Kalsel dalam bakti sosial terhadap kemanusiaan,” ucap mantan anggota DPR RI dari Partai Golkar ini.

Ia mengatakan bagi pendonor sampai 100 kali berpeluang mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia  atau berhadapan langsung dengan kepala negara untuk menerima penghargaan tersebut.

BACA JUGA :  Kirim Logistik, PMI Kalsel Terjunkan Tim Medis ke Palu dan Donggala

Sementara itu, para DDS yang menerima perhargaan dari PMI tersebut  sebanyak 55 orang yang telah melakukan donor  sebanyak 75 kali. Terdapat pula pendonor 99 dan  100 kali  masing-masing atas nama Syaifudin serta Abas Pulah.

Abas Pulah merupakan anggota TNI AL berpangkat perwira pertama dan kini ditinggal di Banjarbaru.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.