Di Rumah Sederhana Ini, Maria Rawat Empat Anak Jalanan yang Alami Gangguan Jiwa

0

TAK mudah merawat orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Butuh kesabaran ekstra. Tak banyak pula orang yang mau bergelut dengan kaum marjinal itu, karena para penderita keterbelakangan mental butuh perawatan khusus, berbeda dengan kalangan umum.

DENGAN keuletan dan kesabaran tinggi, Maria pun meluangkan waktu untuk merawat para penderita keterbelakangan mental atau gangguan kejiwaan.

Ada empat anak jalanan yang mengalami keterbelakangan mental yang dirawat Maria di sebuah rumah sederhana di Jalan Pramuka, Komplek Semanda, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur.

Awalnya, Maria merasa terketuk hati untuk mengasuh anak jalanan dengan gangguan mental. Rasa empati yang luar biasa, menggerakkan Maria untuk merawat anak jalanan, atau mereka yang hidup di bawah kolong jembatan yang ada di Banjarmasin.

“Memang, merawat anak-anak jalan tidak bisa rutin setiap hari. Mereka mau tinggal di rumah ini, tapi tetap ingin bebas,” ucap Maria kepada awak media, saat mendampingi kunjungan anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin Sri Nurnaningsih, Sabtu (15/12/2018).

BACA : Usai Dipagar, Bangun Gubuk, Dua Penghuni Kolong Jembatan Jatuh Sakit

Rumah kayu milik Maria pun disulap seperti rumah singgah bagi anak jalan dan penderita gangguan mental. Bagi Maria, keterpurukan hidup yang dialami para anak jalan dan penderita gangguan jiwa sudah sepatutnya mendapat perhatian orang-orang yang berpunya dan memiliki empati.

“Saya pernah mengalami seperti apa yang mereka rasakan. Bagaimana rasanya keterpurukan hidup, karena ditimpa berbagai permasalahan hidup. Di titik inilah, saya berusaha untuk bangkit dan berjuang untuk tegak berdiri,” cerita Maria.

BACA : Dilema Rumah Singgah Baiman : Overkapasitas, Penghuni Sampai Tidur di Lantai

Maria mengatakan dirinya bukan berasal dari keluarga mampu. Keluarga besarnya hidup sederhana di tengah hiruk pikuk kota. Ia sadar terkadang ketika terkendala mencari penghidupan, bisa berujung depresi.

“Ketika melihat anak-anak jalan dan penderita gangguan jiwa, saya pun tahu bagaimana rasanya kehidupan mereka. Hidup yang kita jalani bukan hanya untuk diri pribadi, tapi bagaimana kita bisa berbagi,” kata Maria.

Nilai kemanusiaan ini yang membuat Maria terus teguh untuk merawat anak asuhnya itu. Sejak 2017, Maria merogoh kocek sendiri untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya itu.

“Begitu terekspose di media, baru ada beberapa dermawan yang turut membantu. Mereka memberi donasi untuk membantu anak-anak jalanan yang mengalami gangguan mental ini,” ucapnya.

BACA JUGA : Sambangi Rumah Singgah Baiman, Anggota Dewan Ini Mengaku Prihatin

Pernah bekerja di perusahaan properti, Maria mengaku telah memulai aksi sosialnya pada 2011 silam. Dia terus bergerak dan menyasar orang-orang yang tersudutkan itu. “Ya, setahun sekali ketika saya ambil cuti turun ke desa. Saya membagi sedikit dari penghasilan bulanan saya kepada yang membutuhkan,” kata Maria.

Dari situ, Maria pun mengetahui ada beberapa penderita gangguan mental yang diperlukan tak layak. Mereka mengalami pemasungan dan pengasingan, tak lagi diperhatikan sisi kemanusiaannya.

“Saya percaya jika kita membantu sesama, maka akan selalu ada jalan diberikan Tuhan dari arah yang tak terduga,” katanya.

Agar termanajemen dengan baik, Maria pun berencana akan membangun Yayasan Generasi Habis Gelap Terbitlah Terang. “Saat ini, dalam proses akta notaris,” katanya.

Terketuk cerita Maria, anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin Sri Nurnaningsih langsung memberikan bantuan. Srikandi Partai Demokrat ini mengaku miris melihat Maria harus berjibaku sendirian merawat anak asuhnya yang perlu mendapat perlakuan khusus.

“Tidak banyak orang yang mau seperti Maria. Apalagi, merawat anak jalanan yang mengalami keterbelakangan mental,” katanya,

BACA LAGI : Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri, Gadis Pengemis Ditampung di Rumah Singgah

Mantan bankir ini mengatakan aksi mulia Maria sudah sepatutnya mendapat apresiasi dari publik. Sebab, menurut Sri, butuh kerja keras dan kesabaran ekstra untuk merawat anak-anak jalan yang mengalami keterbelakangan mental.

Sri Nurnaningsih pun setuju jika aksi sosial Maria ini dibawah sebuah yayasan yang berbadan hukum, sehingga ketika ada donasi dari pemerintah atau perusahaan bisa dikelola secara profesional.

“Saya di DPRD Banjarmasin akan siap mengusulkan anggaran untuk memperjuangkan bantuan bagi yayasan yang akan didirikan Ibu Maria,” kata Sri, yang mengaku sudah sering berkunjung ke rumah singgah yang dikelola Maria.

Menurut Sri, ada satu anak yang dulunya mengalami keterbelakangan mental, kini berangsur-angsur telah sembuh berkat dirawat intensif dan penuh kasih sayang oleh Maria.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.