Makin Malam, Serbuan ‘Ilung’ Makin Membesar di Sungai Martapura

0

DIDORONG guyuran air hujan, membuat debit air Sungai Martapura makin meninggi. Hasilnya, serbuan kumpulan eceng gondok (ilung) yang membawa ranting bambu dan pohon, serta sampah rumah tangga, makin membesar dan parah hingga Senin (10/12/2018) malam, sekira pukul 23.00 Wita.

CELAKANYA lagi, luasan tumpukan ilung dan ranting bambu dan kayu yang hanyut dibawa arus Sungai Martapura dari hulu menuju hilir sungai, tepatnya di kawasan Jembatan Pasar Lama, makin bertambah dibanding pada siang dan sore hari.

Posisi tumpukan ilung itu berubah.  Jika sebelumnya berada di sebelah kiri Pasar Lama ke Jalan Pahlawan, malam hari berpindah ke sebelah kanan dari ke Pasar Lama ke Jalan Pahlawan.

Jika ditaksir, lebar tumpukan ilung ini kurang lebih 30 meter.  Namun, jika pada siang dan sore hari, terlihat banyak ranting pohon bambu dan kayu di antara tumpukan ilung, sebaliknya pada malam hari malam banyak ‘daratan’  ilungnya.

“Malam ini, tumpukan ilungnya lebih banyak dibanding siang atau sore hari tadi,” ucap Sabri, seorang pedagang nasi bungkus di Pasar Lama, saat memantau ke lokasi kepada jejakrekam.com, Senin (10/12/2018) malam.

BACA : Kapal Sapu-Sapu Lembur, Tumpukan ‘Ilung’ Dibuang ke Sungai Gampa

Ia mengaku bingung mengapa kapal sapu-sapu yang tadi siang dan sore diterjunkan, justru tak ada lagi. “Biasanya, kapal sapu-sapu bisa beroperasi sampai malam hari,” kata Sabri.

Menurut dia, sewaktu posisi tumpukan ilung ini berubah posisi, justru kapal pengangkut ilung dan sampah itu tak berada lagi di lokasi Sungai Martapura.

“Kalau malam ini tak dibersihkan, bisa jadi pada siang nanti lebih parah dibandingkan hari sebelumnya. Jelas, arus transportasi sungai akan terganggu,” ucap Sabri. “Padahal, biasanya klotok wisata susur sungai sering lewat di bawah Jembatan Pasar Lama, sekarang tak terlihat lagi,” sambungnya.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Mokhamad Khuzaimi mengungkapkan  telah turun menerjunkan 7 personel motoris klotok wisata untuk turut membersihkan tumpukan ilung dan ranting bambu bersama warga setempat.

“Pembersihan tumpukan ilung dan ranting bambu, bisa selesai pada pukul 20.0o Wita, ya selepas shalat Isya,” ujar Jimie, sapaan akrabnya.

Menurut dia, jika nantinya tumpukan ilung dan ranting pohon, berikut sampah rumah tangga yang terangkut bisa dibersihkan, tentu aktivitas klotok wisata susur sungai tak terganggu lagi. Sayangnya, hingga pukul 23.00 Wita, justru tumpukan ilung makin membesar, menutup jalur sungai di bawah Jembatan Pasar Lama.

BACA JUGA : Terjebak di ‘Daratan’ Ilung dan Bambu, Beberapa Longboat Nekat Menerobos

Jimie pun mengungkapkan telah mendapat informasi adanya serbuan ilung dan ranting bambu dari hulu Sungai Martapura dari komunitas pedagang Pasar Terapung Lok Baintan.

“Mereka memberitahu, pada Senin (10/12/2018) pukul 06.00 Wita, tumpukan ilung akan menyerbu Banjarmasin. Ternyata informasi itu benar, makanya langsung di-standby-kan kapal sapu-sapu,” katanya.

Ternyata, diakui Jimie, serbuan ilung berikut ranting pohon dan bambu, datang bergelombang dan jauh lebih besar, sehingga kapal sapu-sapu tak kuasa menanganinya.

“Kapal sapu-sapu hanya satu, tentu tak mampu mengatasi tumpukan ilung yang begitu banyak dan besar,” tutur Jimie.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.