Ketika Hujan Mendera, Berkah bagi Ojek Payung di Jalan Pangeran Samudera

0

HUJAN adalah rezeki bagi Farhan. Pria paruh baya ini mungkin ‘girang’, ketika hujan datang. Air yang turun dari langit Banjarmasin, bisa menghasilkan lembar rupiah. Meski tak mematok tarif, pria yang memilih pekerjaan sebagai ojek payung di Jalan Pangeran Samudera ini, akan makin sibuk ketika hujan mendera.

TINGGINYA curah hujan yang melanda ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, menjadi sesuatu yang berbeda bagi Farhan. Ia pun dengan cekatan membantu siapa saja yang memerlukan jasanya. Sedikitnya, ada lima payung yang ditaruh Farhan di pagar pembatasan Masjid Noor Banjarmasin, siap dipakai para pengguna jasanya.

Untuk mengantarkan para pengguna jalan di kawasan Jalan Pangeran Samudera, Farhan pun siap menyewakan payungnya. Bahkan, sesekali dia mengantarkan para penyeberang jalan di zebra cross yang menghubungkan kawasan Pasar Cempaka dengan Pasar Sudimampir Raya.

“Kebanyakan yang menggunakan payung saya adalah para pedagang. Sebagian lagi, ya pejalan kaki atau pengunjung pasar. Sebagian lagi, mereka yang ingin shalat di Masjid Noor,” ucap Farhan berbincang dengan jejakrekam.com, Kamis (15/11/2018).

Kebetulan pada siang tadi, hujan cukup deras mengguyur ruas jalan protokol itu. Menurut Farhan, niatnya hanya membantu orang untuk menyeberang jalan agar tak basah kuyup. Atas jasanya, tak jarang para pengguna payung itu memberi uang seikhlasnya.

“Kalau hujan makin deras, maka payung saya terkadang habis dipakai para pengguna jalan,” kata Farhan.

Bermodal sebatang kayu yang dikasih bendera dan pluit, Farhan pun mengatur arus lalu lintas, menahan sebentar para pengguna jalan, saat para penyeberang jalan tengah melintas.Ia rela hujan-hujanan demi bisa mengantarkan para penyeberang agar selamat. Dibungkus jas hujan warna abu-abu, Farhan seperti pasang badan menuntun mereka yang ingin melintas di zebra cross.

“Ya, saya tak memasang tarif. Seikhlasnya saja. Memang, kebanyakan yang memakai payung adalah para jamaah Masjid Noor. Mereka yang biasa shalat di masjid ini lebih banyak menggunakan jasa saya,” tuturnya.

Hasil dari usaha jasa ojek payung dan menyeberangkan orang, Farhan pun bisa membiayai hidup keluarganya. Bagi dia, membantu sesama jauh lebih utama, dibandingkan harus mengharap selembar rupiah.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.