Foto : Asyikin
DANREM 101/Antasari Kol Arm Syaiful Rahman mengatakan, seiring dengan kemajuan teknologi yang terus meningkat, maka faktor kecepatan penyajian berita diharapkan tetap memprioritaskan asas kebenaran serta keakuratan.
“KEBENARAN dan dampak pemberitaan diharapkan tetap menjadi pertimbangan penyajian berita. Berita yang disajikan hendaknya tidak memicu Konflik, serta mendidik pembaca dan penyejuk suasana,” ujarnya saat siraturrahmi dengan insan pers, Senin (29/10/2018).
Menurutnya, perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak konsekuensi, salah satunya setiap kejadian bisa setiap saat dan dalam waktu yang cepat sampai ke masyarakat tanpa bisa terbendung. “Sebagai contoh, yang terjadi saat ini di mana Lion Air jatuh, semua masyarakat sudah bisa mengetahui,” ujarnya.
Ia berpesan agar kalangan jurnalis jangan mengabaikan aspek akurasi, serta asas kebenarannya, karena dengan berita yang tidak akurat akan memberi dampak negatif kepada masyarakat dalam mempersepsi dan menyikapi suatu persoalan.
“Wartawan harus tetap memainkan peran penting dalam banyak sesi kehidupan, sehingga wartawan diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam mendidik masayarakat,” ucapnya.
Guna mewujudkan itu, wartawan harus teguh memegang kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugas. “Saya tetap yakin wartawan akan memainkan peran penting dalam pendidikan maasyarakat, khususnya dalam berdemokrasi, sebab selain memegang fungsi sebagai ujung tombak etika demokrasi, wartawan juga bertugas menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tidak beda jauh dengan TNI,” paparnya.
Menurutnya, produk jurnalistik yang buruk akan menjadi sandungan bagi tegaknya persatuan, terlebih alat-alat komunikasi telah memuaskan semua orang untuk bisa mendapatkan akses yang sama terhadap sebuah berita. “Beberapa diantaranya malah sampai ke masyarakat dalam berita hoax. Ini sangat mengancam kerukunan masyarakat,” katanya.(jejakrekam)