Foto : Ipik Gandamana
PEGAWAI honorer kategori 2 (K2) di Kalsel akan ke Jakarta untuk ikut ambil bagian dalam aksi unjukrasa yang akan digelar 30 Oktober 2018 nanti, dimana mereka menuntut keadilan bagi komunitasnya yang terkesan diabaikan dalam rekrutmen CPNS tahun 2018.
LIMA perwakilan dari Forum Honorer K2 Kalsel yang akan berangkat, ada dari honorer guru SD, SMP, SMA, dan tenaga teknis administrasi. Sebelum ke Jakarta, mereka menemui anggota Komisi IV DPRD Kalsel untuk meminta dukungan.
“Kami rencananya berangkat pada 29 nanti, walau sebenarnya rangkaian aksi sudah dimulai 15 Oktober lalu,” ujar Ketua Forum Honorer K2 (FHK2) Kalsel Masniah, Senin (22/10/2018).
Masniah yang sudah 16 tahun mengabdi itu mengatakan, tujuan ke Jakarta bertemu dengan seluruh anggota FHK2 pusat untuk menyamakan aspirasi. “Yang dibahas adalah UU ASN yang direvisi oleh DPR dan Menpan,” katanya
Masniah membeberkan, jumlah honorer K2 di Kalsel sebanyak 1.137 orang. Mereka bukan hanya bekerja di sektor pendidikan, tapi ada pula di bidang kesehatan, petugas kecamatan atau kelurahan, serta di instansi pemerintah daerah.
Pihaknya meminta dukungan Komisi IV DPRD Kalsel sebagai bentuk dukungan moral terhadap perjuangan pegawai honorer yang sudah belasan hingga puluhan tahun mengabdi, namun belum juga diberikan kepastian untuk diangkat sebagai PNS. Masalah ini semakin diperparah seiring terbitnya SK yang mengatur batasan usia tenaga honorer K2 maksimal 35 tahun, untuk dapat ikut seleksi CPNS tahun ini.
“Kami ke sini untuk meminta dukungan. Selain didukung secara moral, Alhamdulillah juga dari segi materil, kami dibantu akomodasi oleh salah satu anggota Komisi IV DPRD Kalsel,” bebernya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Iskandar Zulkarnaen memastikan pihaknya akan mendukung penuh, baik untuk penerbitan surat pengantar dukungan terhadap aksi besar-besaran yang akan digelar. “Kami mendukung tenaga honorer K2 yang memperjuangkan hak-haknya,” tegas politis PPP ini.(jejakrekam)