Hadapi 8 Tantangan Tindakan Penyelamatan, IFRC 2018 di Tanjung Resmi Dimulai

0

PENEKANAN bel sirene mengawali Indonesia Fire Rescue Challenge (IFRC) ke-18 tahun 2018  yang dihelat di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Sabtu (20/10/2018). Lomba ketangkasan yang diikuti tim rescue dari berbagai perusahaan tambang se-Indonesia ini akan berlangsung selama sepekan lebih, hingga 28 Oktober 2018 nanti.

DALAM even ini ada 8 challenge atau tantangan yang harus dilewati para peserta, yakni Mud Rescue, Firefighter Fitness Drill, Road Acsident Rescue, Hight Angel Rescue, Water Rescue Structural Firefighting, Firefighter Competency Test dan Rescue Challance UP Area Kalselteng.

Bertempat di Pendopo Kabupaten Tabalong, Tanjung, Sabtu (20/10/2018) malam, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Chia Ah Hoo, Asisten Bidang Pemerintahan Kalimantan Selatan Siswansyah, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, Asisten I Kabupaten Balangan Akhmad Fauzi, Wakil Bupati Barito Timur Habib Said Abdul Saleh, Ketua Dewan IFRC Lydia Hardiani, serta Kepala Inspektur Tambang M Hendrasto, bersama meneken bel sirene tanda dimulainya kegiatan IFRC 2018

Siswansyah yang membacakan sambutan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengingatkan agar IFRC 2018 mennadi ajang silaturahmi dan saling tukar ilmu antar regu penyelamat.

“Tim rescue yang dimiliki perusahaan harus selalu sigap menghadapi bencana. Bencana tidak pernah bisa diprediksi, namun dengan perencanaan yang baik dapat menanganinya dengan efektif,” kata Siswansyah.

Untuk mengasah kemampuan tim rescue, Siswansyah mengatakan kegiatan IFRC 2018 yang digelar Adaro Indonesia sebagai tuan rumah, tentu bisa mempersiapkan personel yang andal dalam menghadapi bencana yang kemungkinan akan terjadi.

Selaras itu, Ketua Dewan IFRC, Lydia Hardiani mengungkapkan tim tim rescue yang dimiliki perusahaan harus terus bersinergi dengan pemerintah. Terutama, dalam merespon kejadian emergency maupun bencana nasional.

“Jadi, dalam ajang IFRC 2018 ini bukan perolehan medali yang jadi tujuan. Utamanya adalah transfer ilmu, skill, dan pengalaman antar tim rescue. Makanya, proses penyelamatan harus akurat, tepat dan selamat,” tegasnya.

Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Chia Ah Hoo, mengajak untuk mendoakan para korban bencana alam yang terjadi di Lombok, Palu, dan Donggala, beberapa waktu yang lalu.

Dia berharap melalui IFRC, para peserta dari tim rescue berbagai perusahaan tambang untuk mempertajam skill, agar penanganan bencana akan semakin lebih baik lagi.

“Bawa pulang sebanyak-banyaknya pengalaman, persahabatan, dan jaringan komunikasi. Ini semua dapat menguatkan kita dalam memberikan kontribusi yang cepat dan tepat ketika dibutuhkan,” imbuh Chia.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.