Konstelasi Politik Memanas, GP Ansor Ajak Ciptakan Pemilu Damai di Kalsel

0

BAGIAN dari rangkaian Kirab Satu Negeri, GP Ansor gelar dialog kebangsaan dengan tema Kesiapan Masyarakat Banua dalam Menghadapi Konstelasi Politik Nasional.

KETUA GP Ansor Kalsel Teddy Suryana berharap dengan dialog ini, minimal warga Banua bersama-sama mewujudkan Pemilu 2019 yang damai di Kalimantan Selatan.

“Jangan mau diadu domba oleh kepentingan sesaat dari kelompok kecil yanh menginginkan perubahan atas bentuk negara. Kami berkomitmen menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945,” kata Teddy Suryana kepada jejakrekam.com, Rabu (26/9/2018).

Narasumber dalam dialog ini, Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani, M Nuruzzaman (Komandan Densus 99), dan KH Syarbani Haira (Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalsel). Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani mengajak untuk menjaga konsensus bangsa, yang merupakan hasil kesepakatan di bumi Nusantara.

Sementara, Nuruzzaman menyatakan kemerdekaan bangsa tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para kiai NU, seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Chasbullah, dan lainnya.

Dalam dialog berlangsung juga ditayangkan pernyataan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut, menyatakan adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan.

Adanya ancaman dari pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikan agama sebagai sumber konflik. Dalam situasi seperti ini, kita sama-sama menyaksikan mayoritas rakyat lebih memilih diam. Dalam skala global, juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai.

Karena itu, tujuan Kirab Satu Negeri adalah ingin Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 tetap kokoh menjadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktekan sejak berabad-abad lalu.

Kirab Satu Negeri juga menginginkan semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam, serta ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai, sehingga menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.