Foto : Istimewa
GARA-gara kepergok tengah membuka kotak suara dan melanggar prosedur di tempat pemungutan suara (TPS) 15, Kelurahan Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak dalam Pilkada Tabalong, Rabu (27/6/2018), akhirnya diputuskan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).
TEMUAN ini pun langsung disikapi Panwaslu Tabalong yang merekomendasikan KPU Tabalong segera menggelar pemungutan suara ulang di TPS 15 dengan 464 pemilih yang tercantum di daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Tabalong 2018.
Meski bukan TPS yang dianggap rawan kecurangan, namun kecerobosan petugas KPPS tanpa hak membuka kotak suara, jadi acuan PSU. Hal ini ditegaskan Ketua Bawaslu Kalsel, Iwan Setiawan yang menyesalkan tindakan ceroboh petugas di TPS 15 Kelurahan Belimbing tersebut.
Dasar PSU pun karena telah melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pemungutan dan Penghitungan di Pilkada, Pasal 59 ayat (2) poin A. Menurut Iwan, dengan pemungutan suara ulang akan meminimalisir kecurangan dan keributan di Pilkada Tabalong. “Pembukaan kotak suara juga tidak disaksikan saksi, panwas, KPU, dan aparat kepolisian,” kata mantan Ketua Panwaslu Banjarbaru.
Sebelumnya, calon Bupati-Wakil Bupati Tabalong H Noorhasani-Eddyan Noor Idur mengungkapkan ada 22 kotak suara yang dibuka di TPS Kelurahan Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak. Hal ini dinilai H Norhasani, pembukaan kotak suara yang berisi surat suara sangat merugikan dan berpotensi terjadi kecurangan. “Hal itu sudah kami laporkan ke Panwaslu Tabalong. Ini jelas merugikan kami,” ucap Noorhasani.
Sementara itu, komisioner KPU Provinsi Kalsel Sarmuji mengakui rekomendasi dari Panwaslu Tabalong untuk digelarnya pemungutan suara ulang telah diakomodir KPU Tabalong. “Rencananya, Minggu (1/7/2018) pagi ini, akan digelar pemungutan suara ulang di TPS 15 Kelurahan Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak. Memang, kotak suara itu dibuka tanpa prosedur yang berlaku,” kata Sarmuji.(jejakrekam)