Selamatkan Pulau Laut, Gadis Ayu Diturunkan Bagi-Bagi Bunga

1

TAK seperti aksi yang seringkali digelar melalui teatrikal atau orasi dengan pelantang suara. Aksi dengan tandapagar #savepulaulaut justru menampilkan konsep yang jauh berbeda. Gadis-gadis ayu dengan para cantik turun ke jalan mengenakan atribut #savepulaulaut. Dengan senyum manis yang khas, tanpa malu mereka menghampiri setiap pengendara yang berhenti karena lampu merah di perempatan Kantor Pos, Jalan Lambung Mangkurat-Jalan Pangeran Samudera, Kamis (3/5/2018).

SALAH satu peserta aksi, Penna Martha Yuniza mengaku rela turun ke jalan karena keprihatinan akan kondisi Pulau Laut. Ia menyebut, jika Pulau Laut ditambang maka bisa hancur karena tidak sanggup menahan beban.

“Kami turun ke jalan ini sebagai bentuk dukungan atas keputusan gubernur Kalsel tentang pencabutan izin tambang,” ujar Penna kepada wartawan.

Bukan hanya Penna, dua warga Kabupaten Banjar Dwi Rosalinda dan Meyla Aldina Anisafitri mengaku rela datang jauh-jauh. Mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalsel menyuarakan penolakan terhadap pertambangan di Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru. “Jangan sampai daerah kita dikeruk oleh pertambangan yang bisa merusak,” ucap Dwi.

Aksi serupa juga dilaksanakan di 6 titik lainnya. Terbagi lima di Kota Banjarmasin dan satu di Kota Banjarbaru. Sementara, di halaman Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin juga ada aksi tolak pertambangan di Pulau Laut oleh beberapa elemen aktivis.(jejakrekam)

 

 

 

 

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Didi G Sanusi
1 Komentar
  1. Yudi Sunardi berkata

    Saya selaku “Pengamat, Pemerhati, Penegak Kearipan Lokal” di Pulau Laut Kab. Kotabaru Kal – Sel sangat Apresiasi atas Kebijakkan Bapak Gubernur dan DPRD Prov. Kal – Sel memperperdakan dan mengundangkannya atas Perda Zona Bebas Tambang Pulau Laut Kab. Kotabaru. Itulah Harapan Kami Semua ws “Al – Hanyut”🔭💙

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.