Terbatas Anggaran, Taman Satwa Jahri Saleh Sepatutnya Perlu Dikembangkan

0

BERDIRI sejak era Walikota Sofyan Arpan periode 1999-2004, koleksi binatang yang ada di Taman Satwa Banjarmasin terus bertambah. Awalnya, beragam fauna di Kebun Binatang Jahri Saleh berasal dari Taman PKK Jalan AS Musyaffa, dan kebanyakan milik mantan Walikotamadya Sadjoko, hingga berkembang seperti sekarang.

MASA Walikota Muhidin juga diplot agar Kebun Binatang Banjar Bungas di atas lahan seluas 1,5 hektare yang dikelola Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin menjalin kerjasama dengan Kebun Binatang Surabaya. Lantas bagaimana kondisi taman yang terletak di Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara ini sekarang?

“Taman Jahri Saleh memang perlu pengembangan lagi. Apalagi, sekarang minat pengunjung untuk berwisata di tempat ini cukup tinggi. Semua, kembali lagi tergantung usulan dari kepala dinas terkait,” ucap Pengelola Taman Satwa Jahri Saleh, Muis Ridayat kepada jejakrekam.com, Rabu (4/4/2018).

Apalagi, saat ini di Taman Satwa Jahri Saleh ini telah dibagi dalam beberapa zona sesuai spesies fauna yang menjadi koleksinya, seperti Zona Aves yang memamerkan unggas seperti merpati, gagak, enggang, ayam hias, dan lainnya. Kemudian, ada Zona Primata, Zona Satwa Air dan Zona Buaya dan Zona Rusa.

“Kami tak tahu kebijakan kepala dinas untuk pengusulannya. Keinginan kami, ya ada golongan Bekantan, tapi khusus yang dewasa. Cuma prosedurnya agak susah,” ujar Muis.

Menurutnya, upaya pengembangan untuk taman milik Pemkot  Banjarmasin justru terbentuk dengan terbatasnya anggaran, karena selama ini pembiayaan dan pemeliharaan belum dianggarkan.

“Pembenahan masih perlu, cuma apabila kami mengusulkan biaya, sepertinya tak mungkin karena Pemkot Banjarmasin masih perlu dana untuk keperluan lainnya. Ya, masalah anggaran yang diprioritaskan,” kata Muis.

Ia mengakui dibandingkan kondisi taman satwa sebelumnya, Pemkot Banjarmasin memang terus melakukan pengembangan, seperti adanya pagar pembatas taman dan halaman parkir yang diperluas.

“Dulu kan pagar pembatas ini cuma kayu ulin. Sekarang sudah ditembok keliling.  Jadi, masyarakat sekitar tidak terganggu, kami juga menyediakan taman yang asri dengan tanaman. Itu yang selalu saya jaga, keasrian, kebersihannya sama pelayanan terhadap pengunjung,” papar Muis.

Terkait kebersihan, Muis menceritakan masalah rendahnya tingkat kesadaran pengunjung terhadap kebersihan taman turut menjadi kendala. Pasalnya, beber dia, banyak sekali sampah-sampah yang masih berserakan di beberapa lokasi taman. Hal itu jelas mengakibatkan situasi taman kurang nyaman dan terkesan kotor.

“Sudah jadi tradisi, kalaupun sudah disediakan tempat sampah tetap saja sembarangan. Namanya anak-anak, kalau dewasa enak saja dididik. Kalau anak-anak tidak mau tahu, kadang-kadang dilempar semaunya. Ya, kesadaran sepertinya belum tumbuh,” kata Muis, menyesalkan.

Perlu diketahui, para pengunjung bisa dengan bebas melihat-lihat hewan-hewan itu tiap hari dari pukul 08.30 Wita hingga 17.30 Wita. Terlebih lagi, tarif masuknya murah, yaitu Rp 2.000 untuk anak-anak dan Rp 4.000 untuk dewasa dan bayar parkir kendaraan roda dua Rp 2.000 jika memakai sepeda motor.

Bahkan, masyarakat pun bisa mengunjungi 23 koleksi fauna yang ada di Taman Satwa Jahri Saleh, salah satunya  Beruang Madu, Wawa, Hirangan, Buaya dan Kakak Tua. Taman ini juga dilengkapi sejumlah permainan anak serta fasilitas bangunan yang berbentuk ikan dan buah.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.