Gerek Produktivitas Padi, Batola Terapkan Sistem Hazton

0

SISTEM hazton dalam teknologi budidaya pertanian padi diterapkan di Desa Karang Buah, Kecamatan Belawang, Kabupaten Barito Kuala, Rabu (22/11/2017). Pola penanaman padi berjumlah 20-30 bibit per bulan dengan umur bibit sekitar 30-35 hari di atas lahan Gapoktan Margo Mulia seluas 100 hektare ini diharapkan bisa menghaslkan berton-ton padi.

METODE tanam yang ditemukan H Hazairin (Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar) diharapkan Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS bisa meningkatkan produksi padi karena selama ini daerahnya mengandalkan sektor pertanian. “Tentu, metode ini tak hanya diterapkan di 100 hektare, kalau perlu 2.000 hektare,” ucap Noormiliyani, saat melakukan tanam perdana bersama Forkompimda Batola, dan pejabat lainnya.

Ia menjelaskan Desa Karang Buah sengaja dipilih menerapkan modet hazton, karena ditopang sistem pengarian yang memadai, termasuk adanya perkebunan jeruk yang menjadi andalan agrowisata Batola.

“Metode hazton merupakan merupakan teknologi terapan pertanian yang ditemukan Hazairin dan Anton Kamaruddin dari Kalbar, sepertinya sangat tepat di Batola. Harapannya, paling tidak mendekati dengan kondisi lahan yang ada di Kalbar,” tambah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola, Zulkifli Yadi Noor.

Tak hanya mengembangkan lahan pertanian, Zulkifli juga berharap agar wilayah Kecamatan Belawang bisa disulap menjadi destinasi agrowisata, seperti para wisatawan bisa memetik buah jeruk khas Batola

Sedangkan, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, dan Tanaman Pangan Hortikoltura Kalsel Kusmaryono  mengungjapkan pihaknya menawarkan bibit-bibit unggul bagi pengembangan sistem hazton di daerah. “Tahun depan, Kalsel memiliki program bantuan benih padi unggul seluas 105.000 hektare,” ucapnya

Menurut Kusmaryono, pihaknya menawarkan Batola mengambil 10 persen jatah dari target yang ada. Namun, beber dia, Batola  hanya menyanggupi penambahan 1.500 hektare dari 5.000 hektare luas tanam yang ada sekarang.  “Padahal potensi tanam dua kali yang dimiliki Batola mencapai 34.000 hektare.  Kami berharap  tahundepan dengan alokasi yang 6.500 hektar yang disanggupi Batola mudah-mudahan ini bisa terwujud sehingga ada peningkatan penambahan tanam padi unggul.  Namun, kita tidak akan meninggalkan yang lokal,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Fahriza

Foto      : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.