Sikap Tokoh Lintas Agama Kalsel Dalam Tragedi Rohingya

0

BENTUK solidaritas kemanusiaan, agar tragedi Rohingnya menjadi perhatian seluruh umat manusia.
Maka masalah ini segera dihentikan, dan seluruh lintas agama yang ada di Kalimantan Selatan melaksanakan pertemuan Senin (04/09/2017) di Vihara Dhammasoka Jalan Piere Tendean Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Dalam pernyataan sikap tokoh lintas agama itu mencakup menyesalkan dan prihatin terhadap tragedi kemanusiaan Rohingnya di Rakhine State – Myanmar. Karena itu  mengecam pemerintah Myanmar yang telah gagal ataupun abai melindungi komponen warganya yaitu suku Rohingnya apapun latar belakangnya.
Kemudian, mendesak dan mendukung pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas, cepat dan lugas memberi bantuan kepada masyarakat Rohingnya dalam wujud apapun untuk mengentaskan mereka dari tragedi ini dan melakukan langkah diplomatik yang sepadan yang diperlukan untuk itu. Lalu menggalang solidaritas ASEAN untuk mengatasi permasalahan Suku Rohingnya di Myanmar yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketentraman di kawasan ASEAN.
Tidak itu saja, namun juga menghimbau kepada segenap warga negara Indonesia untuk tidak terseret dalam permasalahan suku Rohingnya di Myanmar terlebih yang disertai dengan sentimen keagamaan.
“Kita yakini bahwa segenap komponen bangsa Indonesia tidak ada yg berniat memanfaatkan kasus Rohingnya untuk dijadikan “pintu masuk” melakukan “adu domba” antar umat beragama di Indonesia. Apabila ada ajakan ataupun himbauan dari pihak manapun dengan cara apapun yang mengarah untuk terjadinya suatu pertentangan (konflik) antar anggota masyarakat dapat dipastikan bahwa itu adalah hasutan dan provokasi yang harus disikapi dengan arif,” sebut rekomendasi itu.
Lebih penting lagi, memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa permasalahan Suku Rohingnya adalah  merupakan permasalahan internal (dalam negeri) negara Myanmar yang tidak perlu mempengaruhi tata kehidupan masyarakat Indonesia yang telah berjalan dengan baik, tentram dan damai.
“Menghimbau kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas masyarakat,” tuang pernyataan sikap itu.
Bankan, dihimbau kepada institusi kepolisian melalui Satgas Cyber Crime Polri di berbagai tingkatan untuk bersikap tanggap dan mengambil langkah cepat dan tepat terhadap berbagai kemungkinan adanya hasutan kepada masyarakat malalui berbagai cara terutama medsos yang sangat sensitif.
Pertemuan tersebut dihadiri Prof Dr H Maruf Abdullah Ketua FKUB Kota Banjarmasin, Ilham Masykuri Hamdie dari FKUB Propinsi Kalsel, Pdt Kornelius, Bante Sandhaaviro Mahatera selaku pimpinan Vihara Dhammasoka, Redy Mondana dari keuskupan Banjarmasin , Nyoman Suarnike, perkumpulan wanita Hindu, Toni dari majelis umat Budha dan sekitar 20 tokoh lintas agama yang ada di Kalimantan Selatan serta juga dihadiri Ketua Ambudsman Kalsel Noor Cholis Madjid. (jejakrekam)

Penulis : Asyikin
Editor : Afdi Achmad
Foto : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.