KABID Humas Polda Kalteng, AKBP H Pambudi Rahayu, membenarkan bahwa Anggota DPRD Kalteng, Yansen Binti, telah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus pembakaran tujuh Sekolah Dasar yang terjadi sepanjang Juli 2017, di Kota Palangkaraya.
“Kita memang hari ini memang sudah ada melakukan pemanggilan terhadap Yansen Binti. Tapi kapasitasnya hanya menjadi saksi. Saya belum mengetahui berapa banyak pertanyaan yang diberikan penyidik dalam pemeriksaan tersebut,” kata Pambudi di Palangkaraya, Rabu (30/8).
Dijelaskannya, sebelum melakukan pemanggilan, terhadap Yansen Binti,Polda Kalteng juga telah melayangkan surat kepada keluarga dan unsur pimpinan DPRD Kalteng, tempat Ketua Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Kalteng ini bekerja.
Untuk lebih jelasnya, terkait pemanggilan tersebut, Pambudi meminta awak media, menghadap Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalteng, Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyo, Kamis (31/8/2017).
Pemanggilan Yansen Binti, setelah beberapa waktu lalu, tim gabungan Polda Kalteng telah mengamankan 7 pelaku yang diduga melakukan pembakaran di 7 Sekolah Dasar di Kota Palangkaraya. Mereka adalah SR, IG, OG, SY, DD, DY dan NR. Dua diantaranya merupakan supir dan kerabat dekat Yansen Binti.
Namun Kapolda Kalteng, Brigjend Polisi Anang Revandoko, saat jumpa pers di Lobi Mapolda, Selasa (22/8/2017), menegaskan, para pelaku yang telah diamankan Polda Kalteng, tidak ada hubungannya dengan organisasi ataupun politik. Tetapi murni merupakan tindak pidana.
Di hari yang sama, Anggota DPRD Kalteng, Yansen Binti tidak terima dirinya dituding sebagai otak pembakaran Sekolah Dasar, seperti yang dilansir salah satu media online. Menurut Yansen, apa yang telah ditulis di media itu, dinilainya mencemarkan nama baiknya dan merupakan fitnah. Apalagi sebelumnya tanpa ada cek dan ricek oleh wartawan itu.
“Media tersebut memvonis dan membunuh karakter saya sebagai warga Dayak dan pengurus Dewan Adat Dayak Kalteng,” kata Yansen saat mengggelar jumpa pers di Betang Hadurut Palangkaraya.(jejakrekam)
Penulis :Tiva Rianthy
Editor :Fahriza
Foto :Borneo News