Sahbirin Bantah Lahan Tanam di Kalsel Sempit

0

UPAYA mendongkrak prekonomian di Kalsel  melalui perluasan areal  kebun jagung dan singkong masih terkendala sempitnya lahan karena banyak dikuasai pemegang Hak Guna Usaha (HGU).

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, membantah bahwa jika lahan pertanian di Kalsel terbatas atau sempit, sehingga jadi kendala. Bahkan gubernur tegas menyebutkan bahwa lahan pertanian di sejumlah kabupaten cukup banyak tersedia dan dapat dimanfaatkan.

“Lahannya dimana dulu, padahal banyak lahan, kata siapa sempit,” tegasnya balik bertanya, kepada jejakrekam.com usai rapat paripurna dewan di DPRD Kalsel, Kamis (11/8).

Menurutnya, jika memang banyak HGU sebaiknya  dikomunikasi dan dikoordinasikan secara intensif.  “Saya kira jika ada HGU sebaiknya dikomunikasikan dengan baik, maka saya pikir bisa aja dilaksanakan,” katanya. .

Terlebih, lanjut gubernur, tujuan untuk memperluas areal tanam agar memperkuat ketahanan pangan di Kalsel sekaligus untuk menambah pendapatan daerah melalui sektor pertanian secara luas. “ Ini menjadi alternafif kita,” tegasnya lagi.

Sebelumnya,  Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Ir Fathurahman menyebutkan, lahan kosong di provinsi ini cukup banyak. Hanya saja lahan  tersebut banyak dikuasai pemilik HGU, sehingga para petani cukup sulit mencari lahan lain. Namun lanjut dia, kendala tersebut masih terus dicari solusinya.

Selain soal lahan, faktor rendahnya harga singkong dipasaran  yakni berada dikisaran Rp 600 hingga Rp 900 perkilogram juga jadi pemicu yang melemahkan semangat para petani karena harus menanam selama delapan bulan, tapi saat panen tapi harga jual anjlok.

Untuk itu, sangat diperlukan adanya regulasi yang mengatur harga singkon maupun komoditas strategis dipasaran oleh pemerintah.(jejakrekam)

 

Penulis : Igam

Edito   : Fahriza

Foto    : Net

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.