Kalsel Perlu Petakan Potensi Daerah Penghasil Garam

0

KELANGKAAN garam bukan hanya merugikan masyarakat. Aspek lain usaha kecil pun merasakan dampak negatif seiring melambungnya harga bumbu masak dan pengawet industri perikanan itu.

SALAH satu contoh sebagian masyarakat Tabanio, Kabupaten Tanah Laut yang memiliki usaha memproduksi ikan laut kering. Karena langkanya garam, tak sedikit dari mereka menghentikan usaha tersebut. Diakui anggota DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, memang ada solusi untuk hal itu, sehingga mau tidak mau produsen ikan asin di daerah tersebut menjual langsung hasil tangkapan.”Karena kelangkaan garam, ikan segar harus langsung dijual,” ujarnya kepada jejakrekam.com, Rabu (2/8/2017).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini pun menyarankan pemerintah daerah turun tangan.”Memang kebijakan pasokan garam untuk daerah kewenangan pemerintah pusat,” ungkapnya. Ke depan, menurut Imam, pemerintah daerah bisa saja mengambil langkah lain, dengan memikirkan pabrik garam berdiri di daerah ini.”Memang hingga saat ini kita belum tahu daerah yang berpotensi sebagai penghasil garam,” ujarnya.

Atas dasar itu, Imam menggulirkan wacana mengajak dinas terkait untuk melakukan pemetaan kawasan yang punya potensi menghasilkan garam. Jika demikian Kalsel ini tak lagi ketergantungan garam dengan daerah ini. Melihan kondisi kekinian, beber Imam, memang harus dilakukan impor garam khususnya dari Australia. Sebab keperluan garam lebih besar dari stok dalam negeri. Buntutnya, harga salah satu kebutuhan memasak itu pun melambung tinggi.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel ini mengatakan kelangkaan garam dampak dari cuaca saat ini yang tak menentu. Ia hanya bisa berharap kondisi ini tak berlarut, sehingga harga garam bisa kembali stabil.(jejakrekam)

Penulis : Syarif

Editor   : Fahriza

Foto     : Pondok Oleh-Oleh Banjarmasin

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.