Hasil Rekayasa Lalu Lintas, Belokan Picu Kemacetan

0

DARI evaluasi rekayasa lalu lintas demi memecah kemacetan di sejumlah ruas jalan di Banjarmasin, dilakukan blokade atau pembatas jalan dengan pemasangan road barrier. Dari ujicoba ini pun dianggap telah berhasil dalam mengurai kemacetan yang diakibatkan banyaknya belokan jalan.

HASIL rekayasa lalu lintas ini terungkap dalam rapat Forum Lalu Lintas Kota Banjarmasin di Hotel Jelita Banjarmasin, Selasa (25/7/2017).  Sedikitnya, ada empat poin yang menjadi topik hangat forum yang dikoordinir Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin dengan mengundang Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin serta Satpol PP Banjarmasin.

Empat poin yang dibahas itu adalah evaluasi pembongkaran penerangan jalan umum (PJU) yang terdapat di persimpangan Jalan Anang Adenansi (Kamboja). Kedua, evaluasi geometrik Simpang Tiga Tower PDAM Bandarmasih di Jalan Jafri Zam-Zam dan Sutoyo S. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi manajemen rekayasa lalu lintas dan rencana pengurangan hambatan yang terdapat di persimpangan Pasar Malabar yang terkoneksi dengan Jembatan Antasari.

Kepala Dishub Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik mengungkapkan dari hasil evaluasi rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di sejumlah ruas jalan, ternyata jika terdapat simpangan atau belokan justru menjadi pemicu kemacetan. “Atas dasar itu, makanya kami berencana akan menutup simpangan atau belokan jalan yang terdapat di Jalan Achmad Yani Km 6,5 di depan SPBU. Kemudian, di depan Gedung Sultan Suriansyah di Jalan Brigjen H Hasan Basry Banjarmasin dengan penutupan belokan,” kata Ichwan Noor Chalik kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Selasa (25/7/2017).

Mantan Kasatpol PP Banjarmasin ini mengatakan dengan menutup beberapa persimpangan jalan, maka arus lalu lintas akan semakin lancar tanpa harus terganggu dengan adanya belokan atau persimpangan jalan. “Bayangkan saja, ada 113.651 kendaraan bermotor yang tiap hari ke arah luar Kota Banjarmasin. Sedangkan, yang masuk ke dalam kota sebanyak 4.863 per hari dengan kecepatan hanya 26 kilometer per jam. Ini jelas, termasuk kategori akses lalu lintas belum lancar. Makanya, kami akan menindaklanjuti dengan memecah kemacetan dengan menutup belokan,” tutur Ichwan.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.