Ratusan Pelajar Tolak Penerapan Full Day School

0

RATUSAN pelajar dari SMK Nahdatul Ulama, mahasiswa UNU Kalsel bersama Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Banua (AMPPB) berunjuk rasa di Gedung DPRD Kalsel,Jumat (21/7/2017) siang. Sebelumnya, mereka longmarch dari halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

DALAM aksi ini, mereka menyampaikan penolakan terhadap program full day school (FDS) atau sekolah sehari penuh yang diberlakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Indonesia. Alasannya, sekolah delapan jam sehari itu, membebani mereka. Seorang pelajar SMK NU, Zainal Abidin mengatakan mendukung penolakan FDS tersebut. Alasannya, ia tidak bisa sekolah sehari penuh. Karena harus membantu orangtuanya menjaga toko sebelum dan setelah sekolah.

Menurutnya, jam sekolah lebih baik tetap seperti sekarang. “Kalau seharian sekolah, saya tidak bisa bantu orangtua. Karena, selain ikut jaga toko, saya juga harus jaga adik-adik di rumah kalau orangtua lagi jaga toko,” ujar Zainal Abidin kepada jejakrekam.com.

Penolakan yang sama juga dikatakan seorang pelajar kelas XII SMK NU, Nurul Huda. Menurutnya, dengan full day school, sekolah hanya lima hari, Senin sampai Jumat. “Sedangkan hari Sabtu libur. Kalau diterapkan, nantinya dalam seminggu liburnya dua hari. Kebanyakan,” kata Nurul Huda.(jejakrekam)

Penulis : Deden

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Iman Satria

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.