TIGA hari berturut-turut banjir mendera. Guyuran air dari langit ini pun membuat Sungai Barito meluap, dan merendam perkampungan di lima kecamatan di Kabupaten Barito Utara (Barut), Provinsi Kalimantan Tengah.
KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barut, Taufik, mengataka awalnya ditetapkan status siaga kini naik level menjadi darurat dengan ketinggian air telah mencapai 50 centimeter. Menurut Taufik, lima kecamatan yang terendam para di antaranya Kecamatan Lahei Barat dan Lahei. Kemudian, sebagian kecamatan yang terendam adalah Kecamatan Teweh Tengah,Teweh Baru dan Teweh Selatan. “Kondisi air di beberapa kecamatan ini mulai naik sejak kemarin sore,” katanya kepada jejakrekam.com, di Muara Teweh, Senin (17/7/2017).
Saat ini, menurut Taufik, BPBD terus memantau perkembangan air diseluruh Kecamatan untuk segera melaporkan kepada Bupati Barut H Nadalsyah. Selain itu, kata Taufik, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat waspada, sebab air kelihatannya masih naik disebabkan curah hujan cukup tinggi di wilayah hulu Sungai Barito. “Kami juga sudah pantau dan saling koordinasi dengan petugas di lapangan serta para camat di wilayah masing masing,”katanya.
Taufik menjelaskan, untuk Kecamatan Teweh Tengah khususnya di wilayah perkotaan, ada beberapa ruas jalan sudah terendam, seperti Jalan Dahlia, Imam Bonjol, Merak dan Panglima Batur. “Untuk ruas Jalan Panglima Batur merupakan pusat bisnis dan perbelanjaan yang turut terendam,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Lahei Barat Kastanto mengatakan seluruh desa di wilayahnya telah terendam hingga menyentuh sebagian besar perkampungan, kecuali Desa Jangkang yang lokasinya berada di dataran tinggi.“ Air mulai naik sejak kemarin. Saat ini, ketinggian air makin bertambah karena akibat hujan siang dan malam kemarin. Kami juga sedang melakukan pengecekan bersama kepala desa mendata jumlah warga yang terendam dan rawan banjir,”tandasnya.(jejakrekam)
Penulis : Syarbani
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Syarbani