Batalkan Aksi 265, KUI Desak Polda Kalteng Usut Kasus BM

0

AKSI damai 265 Kesatuan Umat Islam (KUI) Kalimantan Tengah dibatalkan untuk memprotes kasus penistaan agama yang dilakukan BM di akun facebooknya. Seyogyanya, aksi itu dihelat pada Jumat (26/5/2017), dengan pertimbangan menjaga keutuhan Huma Betang dan datangnya bulan suci Ramadhan 1438 Hijriyah, akhirnya ditunda hingga waktu yang tak ditentukan.

“SETELAH tadi malam, ada masukan dari berbagai pihak khususnya Gubernur, Kapolda Kalteng, Danrem dan Kasdam saat pertemuan di Istana Isen Mulang, kami akhirnya memutuskan untuk menunda aksi damai. Namun, kami tetap menuntut agar kasus dugaan penistaan agama harus diusutu tuntas agar tak menimbulkan gejolak, sehingga berakibat tidak kondusifnya Bumi Tambun Bungai,” kata Ketua Kesatuan Umat Islam (KUI)  Kalteng, Rumsyah Bagan kepada wartawan di Palangkaraya, Jumat (26/5/2017). Ia menegaskan KUI mempercayakan pengusutan kasus BM kepada Polda Kalteng.

Sementara itu, Kapolda Kalteng Brigjen Pol Anang Revandoko, mengatakan, hingga kemarin perkembangan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan BM masih mengumpulkan bukti-bukti dan meminta penjelasan saksi ahli.
“Kami tetap usut tuntas masalah ini. Jangan sampai kejadian semacam ini merusak keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama di Kalteng yang selama menjaga falsafah Huma Betang,” kata jenderal bintang satu ini.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran langsung memberi apresiasi dengan penundaan aksi damai tersebut. “Alangkah lebih baik lagi, jika dibatalkan. Percayakan penanganan kasus ini ke kepolisian. Saya juga tak akan membiarkan orang yang melakukan penistaan agama dan harus diproses secara hukum,” cetusnya.

Ia menekankan agar kedamaian Kalteng tetap terjaga. “Masyarakat Kalteng pasti tak akan membiarkan siapapun yang mencoba mengobok-obok kedamaian yang sudah terjaga ini. Begitupula, organisasi yang bertentangan dengan Pancasila tak akan dibiarkan hidup di Bumi Pancasila, pasti bakal dibubarkan,” tandas Sugianto.

Untuk menenangkan uma Islam, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo harus mengutus Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura Brigjend TNI Sulaiman Agusto, langsung datang ke Palangkaraya.”Saya saat bersyukur, aksi damai ini tidak jadi dilakukan. Saya percaya masyarakat Kalteng cinta damai, karena sewaktu saya bertugas sebagai Danrem 102/Panju Panjung selama 16 bulan sangat merasakan itu,”ujarnya.(jejakrekam)

Penulis :  Tiva Rianthy
Editor   :  Didi G Sanusi
Foto    :  Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.