TERHITUNG dalam 24 jam, Kota Banjarmasin dilanda dua peristiwa kebakaran. Pada Minggu (14/3/2017) pukul 02.00 Wita, dua buah rumah di Jalan Pekapuran B, Gang Sari Abulung, Kelurahan Pekapuran Laut, Kecamatan Banjarmasin hangus terbakar. Pada sorenya sekitar pukul 13.45 Wita, giliran sebuah rumah di Jalan Kuin Utara dekat kawasan Masjid Bersejarah Sultan Suriansyah diamuk api hingga tinggal puing.
UNTUNGNYA dari dua peristiwa kebakaran itu, armada pemadaman kebakaran yang cukup banyak di Banjarmasin mampu mengatasi amukan si jago merah. Untuk di Kelurahan Pekapuran, dua rumah yang dimilik H Matnor hangus terbakar. Api berhasil dikepung hingga tak merembes ke rumah lainnya di kawasan padat penduduk itu di pusat Kota Banjarmasin itu.
Insiden kebakaran ini cukup mengejutkan warga di tengah lelapnya tidur. Diduga akibat konsleting listrik menjadi penyebab kebakaran yang menelan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Sebab, H Matnor dan keluarga besarnya tak bisa menyelamatkan harta bendanya hingga turut hangus terbakar.
Berselang 11 jam kemudian, giliran raungan sirene armada pemadam kebakaran menyasar kawasan Jalan Kuin Utara, tepatnya di kawasan Masjid Sultan Suriansyah. Api cukup membumbung tinggi.Untungnya, karena berdekatan dengan sumber air di Sungai Jayabaya dan Sungai Kuin, belasan armada kebakaran mampu mengepung api, hingga hanya menghanguskan satu rumah.
Rumah yang berbahan kayu dan berukuran hanya 4 x 5 meter atas nama Suriansyah (40 tahun) itu memang tinggal puing, selepas habis dilahap si jago merah. “Api memang berhasil dilokasir hingga tak menyambar rumah lainnya. Padahal, kawasan ini juga termasuk padat penduduk dengan rumah yang saling berdempetan,” ujar Bani, warga Jalan Kuin Utara.
Sedangkan, penyebab kebakaran di Jalan Kuin Utara ini diduga akibat obat nyamuk bakar yang menyambar sebuah kasur milik Suriansyah. Saat itu, sang istri tengah beristirahat siang, sehingga tak sadar obat nyamuk bakar itu telah membakar tilam. Akibat kebakaran ini, Suriansyah dan keluarga harus kehilangan tempat tinggal serta beberapa harta benda yang tak berhasil diselamatkan.(jejakrekam)
Penulis : Asyikin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Asyikin