LAZIMNYA untuk mengecek kadar gula, kolesterol dan asam urat dalam darah harus ke apotek, balai pengobatan, puskesmas dan rumah sakit, ternyata itu bukan zamannya lagi. Untuk menutupi biaya kuliah kebidanan yang tergolong cukup tinggi, Ayu pun rela gelar operasi jemput bola dari pasar ke pasar.
SAAT ditemui jejakrekam.com, di kawasan Pasar Sudimampir, Ayu mengaku lebih memilih jemput bola dengan mendatangi calon pasiennya di pasar, karena jauh lebih cepat dibandingkan harus menunggu. “Untuk cek kesehatan seperti mengukur berapa kadar gula, kolesterol hingga asam urat, saya tak menaruh tarif yang mahal. Cukup bayar satu sekali periksa Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu saja,” kata Ayu, mahasiswi kebidanan di salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin ini, Jumat (12/5/2017).
Bermodal peralatan cek darah dan lengkap ala dokter, Ayu tampak cekatan melayani para pengunjung dan pedagang di salah satu warung makan berat di kawasan Pasar Sudimampir 1 Banjarmasin. Dalam kesehariannya, Ayu memang masih bekerja sebagai petugas honorer di Puskesmas Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.
Rupanya, kedatangan Ayu sudah ditunggu para pelanggan. Mereka pun merasa terbantu, tanpa harus mendatangi fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan pemeriksaan kesehatan seperti mengecek kadar kolesterol dan asam urat. “Periksa dengan Ayu jauh lebih murah dibanding ke apotek atau ke dokter,” kata Supiyani.
Dengan senyum manis, Ayu melayani para pasien dari pasar ke pasar ini penuh ikhlas. Menurut Ayu, sengaja mendatangi para pedagang dan pengunjung Pasar Sudimampir 1, karena kesibukan mereka terkadang masalah kesehatan kurang diperhatikan. “Praktik di jalan ini juga menjadi pengalaman berharga. Ya, begitu nanti saya lulus dari sekolah kebidanan, tentu pengalaman ini bisa menambah keterampilan saya,” kata Ayu. Terutama tentu saja, dari aksi jalanan ini, Ayu mendapatkan rupiah untuk menambah biaya kuliahnya agar selesai dan menjadi bidan sebenarnya.(jejakrekam)
Penulis : Sirajuddin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Sirajuddin