Sering Dirazia, Pengusaha Angkutan Semen Conch Minta Dispensasi

0

PEMKAB Tabalong dan Balangan cukup garang ketika menggelar razia hingga penghadangan terhadap armada truk pengangkut semen Conch di ruas jalan nasional. Akibatnya, para pengusaha angkutan semen produk PT Conch South Kalimantan Cement asal Tiongkok di Kabupaten Tabalong itu merasa dirugikan.

USULAN pemberian dispensasi pun dilontarkan Ketua Asosiasi Angkutan dan Distributor Semen Conch, Rullya Ananda Efanus. Ia menghendaki agar diberi kelonggaran untuk batas maksimal pengangkutan semen yang melintas di ruas jalan negara, dari pabrik hingga ke toko-toko dan pelabuhan yang ada di Banjarmasin.

“Kalau kami terus kena tilang dan dirazia dan terus-terusan begini, tentu kami yang dirugikan,” ujar Rully Ananda Efanus kepada wartawan di Tanjung, belum lama ini. Menurutnya, jika terus diterapkan aturan baku daya angkutan itu disesuaikan dengan izin kir, tentu biaya operasional dengan ongkos angkut tak sebanding. “Di sini letak kerugian perusahaan angkutan semen Conch,” katanya.

Ia mengungkapkan saat ini sudah banyak perusahaan yang menjalin kontrak dengan pabrik semen investasi anak perusahaan Anhui Conch Cement Co.Ltd yang berpusat di Provinsi Anhui, Republik Rakyat Cina (RRC), sudah banyak mengandangkan armadanya. “Daripada terus merugi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan perusahaan ini akan tutup,” cetus Rully.

Ia mengakui para sopir truk trailer semen Conch banyak yang mengangur, karena adanya larangan melintas di ruas jalan nasional tersebut. “Kami ini juga masyarakat Tabalong yang ingin mencari makan di daerah sendiri,” kata Rully.

Surat permohonan dispensasi diungkapkannya, sudah dikirim ke Bupati Tabalong Anang Syakhfiani pada 13 April 2017, dengan tembusan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel, Dinas Perhubungan dan instasi terkait di Banjarmasin. “Kami berharap ada win-win solution,” katanya.

Rully memastikan jika usulan dispensasi ini ternyata hanya bertepuk sebelah tangan, dipastikan para pengusaha dan distributor semen Conch akan terus bergerak.  “Pokoknya, kami akan terus mengajukan permohonan agar bisa dicari solusi yang terbaik agar tak merugikan kedua belah pihak,” katanya.

Ia menepis anggapan jika selama ini truk berbadan jumbo pengangkut semen Conch ini menjadi biang keladi kerusakan ruas jalan nasional di Kabupaten Balangan dan Tabalong. “Sebetulnya, bukan hanya angkutan semen yang menggunakan akses jalan itu. Bahkan, banyak armada lainnya yang justru memuat barang jauh lebih besar dan melebih tonase,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis   : Hery Yusminda

Editor     : Didi G Sanusi

Foto        : Dokumentasi Conch

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.