Bak Berada di Lorong Gelap, Pasar Sudimampir I Terpaksa Tutup Cepat

0

MASIH gelap dan hanya ditemani penerangan yang temaran. Kondisi kawasan Pasar Sudimampir 1 yang merupakan salah satu pusat perdagangan konveksi di Kota Banjarmasin seperti tanpa sentuhan pembangunan yang digaungkan Balai Kota. Padahal, zona bisnis turut menyumbang denyut ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini di malam hari.

JELANG datangnya bulan Ramadhan 1438 Hijriyah nan suci, para pemilik toko yang berderet di kawasan Jalan Simpang Sudimampir I ini berharap agar lampu penerangan jalan yang sudah bertahun-tahun tak menyala bisa segera dibenahi Pemkot Banjarmasin dan PLN Cabang Banjarmasin.

“Ya, gara-gara kawasan ini masih gelap, antusiasme pembeli tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, kami juga harus bersaing dengan jual beli online, untuk bertahan saja sudah untung,” ujar H Taufik, pemilik Toko Merak kepada jejakrekam.com, Sabtu (29/4/2017).

Menurutnya, biasanya jelang tahun ajaran baru atau penerimaan siswa baru, omzet penjualan sepatu memang cukup meningkat. Namun, kata H Taufik, kondisi pasar yang diterangi lampu seadanya, hampir bisa dipastikan tak menarik bagi calon pembeli untuk datang ke kawasan itu.

Sepinya pengunjung ini bisa terlihat dari parkir sepeda motor dan mobil yang tak seramai dulu. Seorang penjaga parkir di kawasan yang berdekatan dengan Masjid Noor Banjarmasin merasakan hal serupa. Pun apa yang diungkapkan Yadi, Ketua RT 8, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah.

“Soal lampu penerangan sudah beberapa kali kami sampaikan. Ternyata, tak pernah digubris. Kami juga bingung mau melapor ke mana lagi, apakah tak ada instansi yang peduli dengan kondisi ini,” kata Yadi. Ia mengaku terus memantau gerakan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin atau PLN Cabang Banjarmasin untuk segera memperbaiki lampu penerangan jalan yang sudah lama mati tersebut.

Akhirnya, jika kawasan itu sebelumnya tutup hingga pukul 21.30 Wita, kini terpaksa lebih cepat pada pukul 19.30 Wita. Beberapa pemilik toko seperti Toko Dewi Amor dan lainnya memilih lebih mempercepat tutup toko, karena kondisi jalan yang minim penerangan juga berpengaruh terhadap tingkat kedatangan para pembeli ke kawasan itu.(jejakrekam)

Penulis   : Sirajuddin

Editor    :  Didi G Sanusi

Foto        : Didi G Sanusi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.