Bebani APBD Banjarmasin, Wacana Swastanisasi RS Sultan Suriansyah Mengemuka

0

IMPIAN untuk memiliki rumah sakit yang representatif di Kota Banjarmasin, ternyata berbiaya mahal. Faktanya, pembangunan RS Sultan Suriansyah yang ditarget Pemkot Banjarmasin selesai pada 2019, harus menelan biaya yang besar, dan tiap tahun harus  terus digelontorkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

POLA proyek tahun jamak (multiyears) pembangunan RS Sultan Suriansyah yang dimulai era Walikota Muhidin dan dilanjutkan Walikota Ibnu Sina di Jalan RK Ilir Banjarmasin itu, hingga kini masih membutuhkan suntikan dana mencapai Rp 180 miliar. APBD Banjarmasin tahun 2017 telah dialokasikan dana sebesar Rp 38 miliar, hingga sisanya nanti ditarget rampung pada APBD 2019 mendatang sebesar Rp 142 miliar.

Wacana swastanisasi atau menggandeng pihak swasta untuk berinvestasi di RS Sultan Suriansyah pun mengemuka. Ini lantaran, alokasi dana tiap tahun dalam APBD Banjarmasin itu dikhawatirkan akan membenani anggaran, hingga proyek atau program pembangunan lainnya justru bakal terpinggirkan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Gusti Ridwan Sofyani pun mengaku adanya wacana untuk menggandeng pihak swasta dalam membangun RS Sultan Suriansyah. Hal ini, menurut Ridwan, juga menjadi wacana bersama Tim Anggaran Pemkot Banjarmasin yang pesimistis bisa menuntaskan proyek bernilai jumbo itu. Sebab, target bisa dituntaskan dalam dua tahun anggaran berjalan ke depan, ditakutkan justru membuat APBD Banjarmasin goyah akibat kondisi anggaran yang terus terjadi pemangkasan dana berpusat dari Jakarta, dan lainnya.

“Kalau terus didrop untuk RS Sultan Suriansyah dikhawatirkan tak ada lagi anggaran untuk pembangunan yang lain,” ucap Gusti Ridwan Sofyani di Banjarmasin, Selasa (28/2/2017).

Nah, rencana swastanisasi RS Sultan Suriansyah juga diklaim Ridwan merupakan hasil konsultasi dengan Kementerian Keuangan RI di Jakarta. Dasarnya, setiap proyek strategi nasional harus sesuai dengan peraturan pemerintah. “Tapi, rencana itu masih belum dilempar ke investor. Ya, masih belum ada kajiannya. Saya rasa dengan dikerjasamakan dengan pihak swasta, tentu pekerjaan fisik RS Sultan Suriansyah akan lebih cepat terbangun dan kinerjannya juga lebih profesional. Sedangkan, dalam nota kesepakatan nanti, status RS Sultan Suriansyah itu tetap milik Pemkot Banjarmasin,” tegas jebolan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat ini.

Tentu saja, wacana ini langsung ditentang Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Suprayogi. Ia mempertanyakan alokasi anggaran yang sudah terserap di proyek fisik RS Sultan Suriansyah. Menurutnya, jika rencana swastanisasi RS Sultan Suriansyah itu sepatutnya sejak awal, bukan di masa tiga kali anggaran dari APBD Banjarmasin sudah terserap. “Semua sudah berkomitmen untuk menuntaskan proyek RS Sultan Suriansyah walaupun harus diselesaikan lewat sistem tahun jamak dan berakhir pada 2019 nanti,” cetus legislator PDIP ini.

Menurutnya, untuk menyiasati kekurangan dana pembangunan RS Sultan Suriansyah bisa dengan menerapkan pola skala prioritas anggaran. “Nah, untuk dana proyek-proyek yang tidak prioritas dalam APBD, ya dialihkan saja ke RS Sultan Suriansyah,” ujar Suprayogi.

Kekhawatiran jika menggandeng pihak swasta, maka pelayanan RS Sultan Suriansyah yang dimaksud untuk membantu warga Banjarmasin yang kurang mampu justru makin kabur disuarakan Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, H Faisal Heriyadi. “Kalau menggandeng pihak swasta jelas itu telah menyimpang dari komitmen awal,” cetus legislator PAN ini.

Menurutnya, keinginan Pemkot Banjarmasin memiliki rumah sendiri sepatutnya tetap dijaga, karena di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan justru sudah dibanjir rumah sakit yang dikelola swasta. “Kami ingin Banjarmasin ini seperti Jakarta yang memiliki rumah sakit sendiri. Jadi, dalam pengelolaan pelayanan kesehatan bisa mengeluarkan Kartu Banjarmasin Sehat. Bandingkan, jika nantinya dikelola pihak swasta, jelas program layanan biaya murah dan gratis tidak akan terlaksana,” imbuh Sekretaris DPW PAN Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis  : Fadel Karli

Editor    : Didi GS

Foto       : Maket RS Sultan Suriansyah (SkyscaperCity)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.