Tari Kolosal Nuansa Zikir Qur’ani Mewarnai MTQ XXXI, Simbol Masyarakat Banjar Gemar Belajar Alquran

0

PEMBUKAAN ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXI tingkat Provinsi Kalimantan Selatan diwarnai sajian unik. Tari kolosal bertajuk Nuansa Zikir Qur’ani dipersembahkan ratusan pelajar kepada penonton di Tanjung Expo Center Mabuun, Tabalong, Jumat (2/11/2018) malam.

TARIAN kolosal ini menceritakan bagaimana tradisi mengaji dari anak-anak tempo dulu. Meski dengan penerangan seadanya -dengan membawa obor atau tradisi Baculuk- mereka tetap belajar semangat untuk mempelajari dan memahami Alquran. Tradisi ini pun terus bertahan hingga zaman modern seperti sekarang.

Selain gemar membaca dan memahami kitab suci, tari kolosal ini juga menyimbolkan kebiasaan masyarakat Tabalong yang gemar zikir berasama hingga sekarang.

Sajian dibuat tidak kering dengan sentuhan. Agar lebih berwarna, penampilan gerak tari juga diiringi alunan musik dari Sanggar Langit Tabalong dan grup habsyi Nurul Fatah.

Selain kemeriahan tari kolosal Nuansa Zikir Qur’ani, pembukaan ajang unjuk kebolehan para qari dan qari’ah ini juga diisi dengan lantunan merdu pembacaan ayat suci Alquran oleh qari asal Tasikmalaya, Mukmin Ainul Mubarak. Bukan tanpa alasan, Mukmin diminta membuka lantaran prestasinya yang sudah melejit hingga level internasional.

Diikuti Ribuan Peserta, Masing-Masing Kafilah Berisi 115 Orang

Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani menyebut kegiatan MTQ diikuti kafilah dari 13 kabupaten/kota dengan rata-rata ratusan peserta. Digelar selama enam hari, para peserta bakal menjalani kegiatan hingga 7 November mendatang.

“Jadi, total peserta yang ikut dalam MTQ ini kiranya kurang lebih 1115 orang. Seluruh kafilah menempati pondokan yang sebenarnya rumah penduduk di sekitar panggung utama Tanjung Expo Center,” kata Anang

Dirinya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam karena Pemprov Kalsel telah mempercayakan Tabalong sebagai tuan rumah penyelenggaran MTQ ke-31 ini.

Sementara, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengaku bangga dengan kafilah-kafilah yang bergabung dalam ajang MTQ. “Momentum besar MTQ yang setiap kita laksanakan ini menjadi legenda tersendiri bagi kaum muslimin, khususnya masyarakat Kalimantan Selatan,” kata Paman Birin, sapaannya.

Ia mengatakan dari dulu dirinya sebenarnya punya hajat besar. Untuk bisa melaksanakan MTQ tingkat nasional di Kalimantam Selatan. Namun, apa daya karena karena menurut informasi terakhir Kalsel kalah bersaing dengan provinsi lain.

Meski demikian, Sahbirin mengatakan kandasnya kesempatan Provinsi Kalsel untuk menjadi tuan rumah MTQ mestinya menyurutkan tekad masyarakat Kalsel untuk terus mempelajari dan memahami Alquran.

“Alquran yang memberikan petunjuk yang benar untuk kehidupan umat baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Jadi jangan berhenti belajar dan memahaminya,” pungkasnya,

Penulis Laporan Tim
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.