NasDem Selenggarakan Sekolah Legislatif

0

MENGUSUNG visi Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia, DPP Partai NasDem melaksanakan Sekolah Legislatif 2019, 16-19 Juli 2019, di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan.

RENCANANYA, sekolah legislatif dibuka Presiden Joko Widodo yang sekaligus akan memberikan kuliah umum. “Sekolah Legislatif 2019 kami laksanakan untuk pertama kalinya secara terpusat. Sekolah Legislatif 2019 akan diikuti calon anggota DPR RI untuk periode 2019-2024, Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), fungsionaris DPP, sayap partai dan peserta terseleksi,” ungkap Kepala Sekolah Legislatif Partai NasDem Nining Indra Shaleh, Senin (15/7/2019).

Sekolah Legislatif menunjukkan keseriusan Partai NasDem dalam meningkatkan kualitas para legislator. “Jadi kenaikan signifikan pada kursi di Legislatif juga diimbangi dengan kualitas para legislator Partai NasDem,” tambah Nining.

Dalam Pemilu April 2019, perolehan kursi Partai NasDem di DPR bertambah 23 kursi, yaitu dari 36 kursi pada 2014 menjadi 59 kursi pada 2019 atau naik 63,88 persen. “Kenaikan perolehan kursi Partai NasDem 63,88 persen itu, merupakan kenaikan yang tertinggi dibandingkan perolehan kursi partai papan atas lainnya,” katanya.

Sebagai gambaran kursi PDIP bertambah 19 kursi (17,43 persen), Golkar berkurang 6 kursi (turun 6,59 persen), Gerindra bertambah 5 kursi (6,85 persen), dan PKB bertambah 11 kursi (18,96 persen).

Kenaikan perolehan kursi Partai NasDem yang tinggi itu berkat kenaikan perolehan suara dari 8,4 juta pada 2014 naik menjadi 12 juta atau naik 3,6 juta suara (42,86 persen).

Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G Plate menambahkan, keterwakilan kursi Partai NasDem di DPR RI juga diimbangi dengan keterwakilan legislator perempuan. “Dari 59 kursi yang kami peroleh di DPR RI, sebanyak 19 kursi diisi oleh legislator perempuan,” kata Johnny.

Itu berarti 32,20 persen anggota DPR dari Partai NasDem merupakan perempuan.

Sekolah Legislatif Partai NasDem diikuti 350 orang. Sekolah Legislatif 2019 membagi kurikulum menjadi pendidikan kedewanan 50 persen, kepartaian 20 persen, dan character building 30 persen.(jejakrekam)

Penulis Rilis
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.