Menikmati Model Rumah Dua Wajah, Warga Ingin Sungai Jeruju Diselamatkan

0

DESAIN rumah dua wajah kini terlihat di kawasan Sungai Jejuru RT 8 dan 7 Kelurahan Alalak Selatan. Terhitung sudah tiga bulan, warga bisa menikmati serambi rumah yang dijadikan akses jalan untuk tempat bersantai buah dari program kota tanpa kumuh (kotaku).

ADA 18 unit rumah yang kini telah direvonasi dan selesai digarap warga bersama para tukang kayu. Warga Alalak Selatan, Zainuddin mengaku senang karena kini kawasan yang dulu kumuh telah tertata. Kini mereka menunggu bagian seberang atau RT 6 yang akan ditata kembali.

“Ya, sekarang kami bisa duduk santai. Memang, saat ini Sungai  Jeruju kian menyempit dan masih kotor. Nantinya, kami rembugkan dengan warga untuk mengelolanya,” kata Zainuddin, salah satu pemilik rumah yang menikmati program kotaku kepada jejakrekam.com, Selasa (23/4/2019).

Dengan titian jalan ulin, warga pun tak perlu khawatir bakal rapuh dan ambruk lagi. Menurut Zainuddin, untuk membangun titian sekaligus serambi rumah itu masing-masing rumah harus dipangkas sekitar 1,5 hingga 2 meter.

BACA : Terpenting Kesan Pemukiman Kumuh Sungai Jeruju Besar Bisa Hilang

“Dulu, serambi belakang ini merupakan bagian dapur. Sekarang posisinya diubah menghadap ke Sungai Jeruju. Ya, kami bersyukur bisa menikmati hal ini,” ucapnya.

Zainuddin berharap kawasan Sungai Jeruju bisa lebih tertata, karena dulunya sungai tersebut sangat lebar dan dalam. Kini tumpukan sampah masih berserakan bahkan kian menyempit akibat rumah yang terus bertambah. “Bagian sebelah sudah dibem (disiring). Kabarnya, bagian sebelah juga mau ditata, entah kapan terealisasi,” kata Zainuddin.

Begitupula, Masmurah mengenang Sungai Jeruju sekitar tahun 1970-an dulu selebar 6-7 meter, kini tersisa hanya 1-4 meter. Bahkan, muara Sungai Jeruju yang terhubung ke Sungai Alalak, anak Sungai Barito, makin menyempit.

“Dulu, Sungai Jeruju itu tempat kami mandi dan mencari ikan. Kalau dulu mencari undang dan ikan saluang, sangat mudah. Sekarang, semua telah menghilang,” kata kakek tiga cucu ini.

BACA JUGA : Disuntik Dana Rp 34,5 Miliar, Banjarmasin Target Kawasan Kumuh Tersisa 180 Ha

Pun Matsamad. Menurut dia, Sungai Jeruju makin menyempit karena banyak pemukiman warga. Dengan tingkat kepadatan yang tinggi, maka bibir sungai pun akhirnya dipilih warga.

“Bayangkan saja, untuk warga RT 6 Alalak Selatan saja sudah lebih 400 orang. Ini belum lagi ditambah di RT 8 dan RT 7 yang juga padat. Di bagian hulu Sungai Jeruju sekarang sudah berdiri perumahan, makanya sungai akhirnya menyempit dan buntu,” kata Matsamad.

Dia berharap jika program rumah dua wajah itu dilanjutkan, bisa sekaligus menyelamatkan Sungai Jeruju agar tak menghilang, karena makin sempit dan dangkal. Ini ditambah, limbah dari pabrik kayu dan lainnya telah menurunkan dan mengubah ekosistem sungai yang dulu terhubung ke Sungai Ketapi dan Sungai Jeruju Kecil.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.