11 Parpol Pertahankan Incumbent, Perebutan 45 Kursi DPRD Banjarmasin Diprediksi Seru

0

LAGA perebutan 45 kursi DPRD Banjarmasin yang tersedia di lima daerah pemilihan (dapil) dalam Pemilu 2019, dipastikan bakal sengit. Ini setelah, 44 anggota DPRD edisi Pemilu 2014 memilih bertahan. Mereka tersebar di lima dapil menjadi calon petahana yang diusung masing-masing parpol.

DALAM Pemilu 2014, hanya 11 parpol yang berhasil mengutus wakilnya di DPRD Banjarmasin. Formasi peraih kursi terbanyak diraih Partai Golkar dengan 8 wakil,  disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 6 kursi, PPP raih 5 kursi, dan 5 kursi PDIP berhak merebut satu kursi pimpinan DPRD. Sisanya, 5 kursi direbut Partai Demokrat, 4 kursi masing-masing direbut PKS dan PAN, 3 kursi dikuasai Partai Gerindra dan Partai Hanura. Sedangkan, satu kursi masing-masing direbut Partai Nasdem dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Dari 45 wakil rakyat yang ada, tercatat hanya satu petahana memilih naik kasta yakni Noval yang juga Ketua DPC Partai Hanura Banjarmasin dalam perebutan kursi DPRD Kalsel di dapil Banjarmasin (Kalsel 1). Sisanya, Achmad Maulana yang merupakan pengganti antar waktu (PAW) Iwan Rusmali berpindah dapil dari Banjarmasin Utara ke Banjarmasin Selatan. Sebaliknya, Ismail Iberahim dari PBB, awalnya di Banjarmasin Selatan hijrah ke Banjarmasin Utara.

Sebaran para calon petahana ini cukup merata. Untuk Banjarmasin Tengah yang hanya memperebutkan 6 kursi di Pemilu 2019, ada 7 anggota DPRD edisi 2014 yang bertahan. Calon incumbent yang kembali berlaga berdasar data caleg sementara (DCS) di dapil Banjarmasin 1, adalah Matnoor Ali (Golkar), Asmad (PKB), Sri Nurnaningsih (Partai Demokrat), Faisal Hariyadi (PAN), Suyato (PDIP), Mu’ad (Partai Hanura), Hj Jumiati (PPP), yang bertengger di caleg nomor urut 1.

Untuk Banjarmasin Utara tersedia 10 kursi. Masing-masing parpol tetap mempertahankan incumbent, seperti Zainal Hakim (PKB), Taufik (PDIP), Muhammad Isnaini (Partai Gerindra), Aman Fahriansyah (PPP), Agus Suprapto (Golkar), H Mushaffa Zakir (PKS), Bambang Yanto Permono (Partai Demokrat), termasuk Ismail Iberahim (PBB). Dapil yang merupakan garapan Partai Golkar dengan figur sentral Iwan Rusmali (eks Ketua DPRD Banjarmasin), kini diisi figur pengganti seperti Sukhrowardi serta PKS pun memasang sang ketua, Hendra.

Berlanjut di dapil Banjarmasin Timur yang awalnya 9 kursi menjadi 8 kursi di Pemilu 2019, para incumbent yang dipasang parpol seperti Zainal A Husni (PKB), Tugiatno (PDIP), Aulia Ramadhan Supit dan Noorlatifah  (Golkar), Johansyah (PPP), Elly Rahmah (PAN), Abdul Gais (Demokrat), dan Awan Subarkah (PKS) dan Syahrani (Partai Nasdem) yang ditaruh di caleg nomor urut 5.

Laga sengit juga terjadi di Banjarmasin Selatan. Di dapil yang memperebutkan 11 kursi, calon incumbent yang dipertahankan adalah Abdul Gaffar selaku PAW Andi Effendi dari PKB, Muhammad Natsir (PDIP), Hairun Nisa (Partai Demokrat), H Abdul Muis (PAN), Abdurrasyid Ridha (PPP), Aliansyah (PKS), Achmad Rudiani (Golkar), termasuk Achmad Maulana yang pindah dapil. Kemudian, Siti Rahimah dari Partai Gerindra. Menariknya, ada pula caleg-caleg lawas  seperti Muhaimin dari PDIP yang berpengalaman empat kali terpilih di DPRD Kalsel, juga turut bertarung di dapil terpadat dan menyediakan alokasi  terbanyak 11 kursi. Termasuk, para pendatang baru debutan Pemilu 2019.

Sedangkan, di dapil Banjarmasin Barat tersedia 10 kursi, ada beberapa  calon incumbent yang dipertahankan seperti Deddy Sophian (PKB), HM Yamin (Partai Gerindra), Hj Ananda dan Darma Sri Handayani (Golkar), Suprayogi (PDIP), Mathari (PKS), Arupah (PPP), Muhammad Suriansi (PAN), Totok Haryanto (Partai Demokrat) dan Mursyid (Partai Hanura).

Mengapa para incumbent dipertahankan?  Ketua Dewan Syariah DPD PKS Banjarmasin, Mushaffa Zakir pun mengakui semua parpol tentu mempertimbangkan rasionalitas politik. “Termasuk di PKS, tentu parpol lain pun berpikir masih mempertahankan calon petahana, karena kapasitas dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan konstituen masih kuat,” ucap Mushaffa Zakir kepada jejakrekam.com, Selasa (14/8/2018).

Menurut legislator PKS ini, memang dari 45 anggota DPRD Banjarmasin, hanya satu yang memilih naik kelas mencalon di DPRD Kalsel, yakni Noval dari Partai Hanura. Sisanya, 44 dewan tetap mengajukan diri sebagai caleg di Pemilu 2019 untuk DPRD Banjarmasin. “Seperti PKS, misalkan, karena hanya dapat empat kursi di Pemilu 2014, maka target kami adalah Banjarmasin Tengah harus direbut kembali. Istilahnya, mari bung rebut kembali,” kata Mushaffa Zakir.

Tak dipungkiri politisi PKS yang membidangi kaderisasi, pertarungan memperebutkan 45 kursi di lima dapil sangat ketat, terlebih lagi bukan hanya para incumbent yang akan berupaya keras, para pendatang baru pun akan melakoni hal sama. “Saya yakin hal serupa juga dilakukan parpol lain. Ya, seperti PKS akan merebut kembali kursi-kursi yang hilang di Pemilu 2019 nanti,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.