Siapa Rektor ULM ke-13? Berebut Suara Senat-Menristekdikti Puncaknya 20 Juli 2018

0

BERAWAL dari Yayasan Akademi Perniagaan Kalimantan (APK) dengan akta notaris nomor 24 tanggal 21 September 1956, dan diprakarsai Gubernur Kalimantan, Milono, menjadi cikal bakal berdirinya kampus tertua di Tanah Kalimantan. Akhirnya, nama kampus ini mengambil tokoh legendaris Kerajaan Negara Dipa, Mahapatih Lambung Mangkurat.

MESKI sempat terjadi perdebatan panjang atas pemberian nama Lambung Mangkurat, karena sebelumnya ada yang mengusulkan nama ulama kharismatik Tanah Banjar, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary atau tokoh pejuang Perang Banjar, Pangeran Antasari sebagai nama perguruan tinggi itu. Maklum saja, para inisiator pendirian Universitas Lambung Mangkurat adalah para pejuang kemerdekaan RI di Kalsel, dalam sebuah reuni Proklamasi Gubernur Militer ALRI Divisi IV Kalimantan.

Dari sana terbentuk Dewan Lambung Mangkurat, yang salah satunya berisi rencana pendirian sebuah perguruan tinggi di Tanah Kalimantan. Akhirnya, atas gagasan Panitia Persiapan Pembentukan Universitas Lambung Mangkurat, pada 21 September 1958 diresmikan kampus itu. Sebagai Presiden (Rektor) ULM pertama adalah Letkol H Hasan Basry, dibantu Wakil Presiden ULM Abdul Wahab Syahranie, dan Sekretarisnya, Aspul Anwar di bawah Yayasan Pendidikan Lambung Mangkurat diketuai mantan Gubernur Kalsel H Maksid.

Awalnya, ULM hanya memiliki Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik, Fakultas Islamologi (kemudian memisahkan diri menjadi IAIN Antasari), dan kursus-kursus BI dan BII. Baru kemudian, pemerintah pusat era Presiden Soekarno meresmikan Universitas Lambung Mangkurat pada 1 November 1960, meski telah berdiri sejak 21 September 1958. Nama presiden pun diganti dengan istilah rektor sesuai UU Sistem Pendidikan Nasional 2009.

Hingga Rektor ULM sekarang, Prof DR Sutarto Hadi, berarti ULM telah memiliki 12 pemimpin tertinggi kampus tertua di Pulau Kalimanntan ini-termasuk menghitung masa kepemimpinan pejabat sementara. Dikutip dari Wikipedia, masa Rektor ULM pertama adalah Letkol H Hasan Basry (1960-1963), Milono (1963-1967), Drs H.A.A Malik (1967-1971), Prof Anwari Dilmy (1971-1979), Prof HM Kustan Basri (1979-1987), Prof Ir H Supardi (1987-1996), pejabat sementara Rektor ULM (6 Februari- 24 Mei 1996) Prof Ir H Yus’a Anward, dan diteruskan Prof H Alfian Noor (pejabat sementara selanjutnya menjabat Rektor ULM periode 1997-2005), Prof Muhammad Rasmadi (2005-2010), dilanjutkan Prof DR Yusuf Sudo Hadi (pejabat sementara) dan terpilih Rektor ULM periode 2010-2014 Prof DR Muhammad Ruslan, dan terakhir yang mendekati masa periode berakhir, Prof DR Sutarto Hadi.

Saat ini, ULM memiliki 10 fakultas yakni FKIP, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, FISIP, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan, Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran. Di samping itu, ada 10 program pascasarjana (S2) dan kini juga telah berdiri program doktor (S3) kerjasama dengan kampus lainnya di Indonesia.

Berdasar agenda yang telah disusun Panitia Pemilihan Rektor ULM yang diketuai DR dr Rosihan Adhani, telah dibagi dalam tiga tahap penjaringan yakni seleksi administrasi dan verifikasi, penyerahan bakal calon, penetapan dan pengumuman bakal calon dan penyerahan visi-misi ke Senat ULM sejak 19 April-18 Mei 2018. Dengan puncak pengumuman bakal calon pada 15 Mei 2018.

Berlanjut ke tahapan penyaringan dalam sidang terbuka Senat ULM dan pejabat Kementerian Ristekdikti pada 22 Mei 2018 dalam menguji visi-misi bakal calon, hingga pada 24 Mei-1 Juni 2018 disampaikan tiga nama ke Kemenristekdikti.

Puncaknya adalah dalam sidang tertutup Senat ULM dan pejabat yang dikuasakan Menteri Ristekdikti untuk memilih tiga nama calon Rektor ULM pada 20 Juli 2018. Lantas siapa yang akan dipilih untuk menduduki posisi Rektor ULM ke-13, semua tergantung pada komposisi suara yang diperebutkan 65 persen dari Senat ULM dan 35 persen suara jatah Menristekdikti (jejakrekam)

 

 

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/05/05/siapa-rektor-ulm-ke-13-berebut-suara-senat-menristekdikti-puncaknya-20-juli-2018/
Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.