Bensin Makin Langka, Mahasiswa Tuding DPRD Kalsel Sengaja Menghindar

0

PASOKAN bahan bakar minyak (BBM) jenis premium mengalami kelangkaan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kalimantan Selatan, belakangan ini. Bahkan, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalimantan Selatan menuding kelangkaan itu sudah berlangsung berbulan-bulan.

PARA kaum intelektual kampus itu menduga ada permainan tingkat elit untuk berangsur-angsur menarik peredaran bensin, nama populer premium di tengah kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat, termasuk Kalimantan Selatan.

Mahasiswa lintas kampus dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Uniska MAAB, STIH Sultan Adam dan STIMIK Banjarmasin pun menggelar aksi memprotes kebijakan pemerintahan yang berangsur-angsur menarik peredaran bensin di pasaran.

Dikomando Ketua Korwil BEM Kalsel Melky Andreas, massa pun mengeluruk ke Gedung DPRD Kalimantan Selatan di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Selasa (24/4/2018). Sayangnya, aksi demonstrasi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi ini tak mendapat sambutan dari para wakil rakyat di DPRD Kalsel. Hal ini disebabkan anggota dewan tengah berpergian ke luar daerah.

“Kami curiga para anggota dewan ini memang sengaja pergi keluar Kalsel, karena tak ingin menemui massa,” ucap Mely Andreas. Tak percaya jika anggota DPRD Kalsel tak berada di tempat, mahasiswa pun menyisir seluruh ruangan yang ada di gedung wakil rakyat dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

“Kami kecewa, bagaimana kami bisa menyampaikan aspirasi kalau tak ada wakil rakyat yang menyambut,” cecar Mely Andreas, disambut teriakan mahasiswa lainnya.

Ditemui hanya Kabag Tata Usaha Sekretariat DPRD Kalsel, Riduansyah, para mahasiswa pun tetap mengutarakan kekecewaannya. Mereka menilai para wakil rakyat tak pernah respek dengan apa yang dirasakan warga Kalsel atas kelangkaan bensin yang sudah berlangsung berbulan-bulan.

“Seharusnya, pemerintah daerah dan DPRD Kalsel itu tegas dalam mengawasi penyaluran BBM, termasuk menuntaskan masalah kelangkaan bensin di SPBU yang sudah berlangsung berbulan-bulan di Kalsel,” cetus Mely Andreas.

Padahal, menurut dia, bensin itu sangat dibutuhkan warga Kalsel tergolong ekonomi lemah, dan tingkat konsumsinya juga sangat besar di daerah. “Karena tak ditemui anggota dewan, kami akan menggelar aksi lagi pada Kamis (26/4/2018) lusa,” tegas Melky.

Dalam kesempatan itu, Riduansyah menjelaskan selama tiga hari, anggota DPRD Kalsel yang tergabung dalam tiga pansus tengah melakukan studi banding dan kunjungan kerja. Dia menyebut Pansus I yang membahas LKPj Gubernur Kalsel tengah berkonsultasi ke Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan dan Satpol PP, serta Pansus II melakukan studi ke Kementerian Kesehatan RI. “Selama tiga hari, anggota dewan berada di luar Kalsel,” ucap Riduansyah.

Ia juga membantah tudingan mahasiswa bahwa anggota dewan sengaja pergi ke luar daerah terkait aksi demonstrasi tersebut. “Jadwalnya sudah diatur sejak awal bulan lalu. Ini bukan rekayasa, karena semua jadwal sudah tersusun di DPRD. Jadi, tak ada rekayasa, apalagi anggota dewan sengaja untuk menghindari aksi unjuk rasa,” tegas Riduansyah.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.