Sambut Musim Haji 2018, Kondisi Pondokan, Transportasi dan Katering Dicek Kemenag

0

JELANG musim haji 2018, Kementerian Agama RI mengutus tim untuk mengecek kondisi pemondokan, transportasi dan katering di Arab Saudi. Sesuai jadwal yang disusun Kemenag RI, dimulai pada 16 Juli 2018/3 Zulqaidah 1439 Hijriyah, para calon jamaah haji (CJH) Indonesia akan memasuki asrama.

PEMBERANGKATAN menuju ke Tanah Suci Makkah-Madinah akan dimulai pada 17 Juli 2018/4 Zulqaidah 1439 Hijriyah yang dibagi dalam dua gelombang dan berakhir pada 25 September 2018/15 Muharram 1440 Hijriyah ditandai dengan kedatangan terakhir jamaah haji gelombang II.

Untuk memastikan kondisi masa tinggal para calon jamaah haji di Arab Saudi selama 41 hari, Sekretaris Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag RI HM Tambrin bersama lima anggota auditor Itjen Kemenag RI melakukan pemantauan.

Berangkat sejak 11 April 2018, mantan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel yang menjadi pimpinan rombongan ditugaskan pemerintah RI melakukan pengawasan dan pendampingan persiapan operasional haji 2018.

“Kami melakukan proses pengecekan kondisi pondokan, transportasi dan katering yang akan digunakan para calon jamaah haji asal Indonesia selama di Tanah Suci,” ucap Muhammad Tambrin kepada jejakrekam.com, Kamis (18/4/2018).

Untuk memastikan persiapan itu, rombongan juga bertemu dengan Konjen RI Mohammad Hery Saripudin di Jeddah, Arab Saudi. Dalam rapat audensi juga terungkap beberapa persiapan yang dilakukan pihak Konjen RI dalam menyambut kedatangan para tamu Allah asal tanah air.

“Kami juga mengecek kondisi hotel yang ditempati jamaah haji asal Indonesia. Termasuk, menanyakan kondisi di lapangan kepada ketua tim transportasi, katering dan Kantor Urusan Haji Makkah, sekaligus kami juga menyurvei dapur katering yang ada di Makkah,” beber Tambrin.

Selama 20 hari, tim khusus bentukan Kemenag RI ini melakukan pengawasan akomodasi hotel, katering dan transportasi. “Rencananya, kami akan bertugas di Arab Saudi sampai 31 April 2018. Dari hasil pemantauan, semua sudah siap untuk menyambut kedatangan para calon jamaah haji saat musim haji 2018,” tutur Tambrin.

Sementara itu, untuk kouta jamaah haji Indonesia tahun ini mencapai 221 ribu, terdiri dari 204 ribu jamaah haji reguler dan 17 ribu untuk jatah haji khusus.  Sesuai ketentuan, calon jamaah haji reguler yang sudah membayar setoran awal Rp 25 juta, diminta untuk segera melakukan pelunasan tahap kedua dimulai 16-25 Mei 2018. Dana tersebut disetor ke Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Bank Penerima Setoran Biaya Penyelengaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditunjuk oleh BPKH.

Dari 13 embarkasi haji yang ditunjuk pemerintah, ongkos naik haji yang harus dibayar para jamaah haji cukup bervariasi. Untuk BPIH di embarkasi haji Banjarmasin dipatok Rp 65.863.929, lebih murah dibanding embarkasi Balikpapan sebesar Rp 66.232.290. Sedangkan, untuk embarkasi haji Surabaya diplot Rp 63.798.690 dan embarkasi Solo Rp 63.640.120. (jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.