Adaro-PHI Tambah Tanaman Langka Kebun Raya Banua

0

PT Adaro Indonesia bersama Pena Hijau Indonesia (PHI) menambah spesimen tanaman langka di Kebun Raya Banua. Bibit tumbuhan yang diserahkan untuk ditanam dan dibudidayakan, yakni Gaharu, Mada, Ulin, Bangkirai, dan Jelutung.

KEPALA UPT Kebun Raya Banua Agung Sriyono mengucapkan terima kasih kepada PT Adaro Indonesia dan Pena Hijau Indonesia, yang mendukung pengembangan dan budidaya tanaman di Kebun Raya Banua.

“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, pembangunan dan pengembangan Kebun Raya Banua bisa terus dilakukan, dan manfaatnya cepat bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata Agung.

Diungkapkannya, bantuan bibit pohon yang diberikan PT Adaro akan ditanam sesuai dengan zona tanam. “Misalnya Jelutung yang ditanam di zona obat-obatan, dan Ulin di tanaman kayu-kayuan khas Kalimantan,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya tambahan koleksi tanaman di Kebun Raya Banua, bisa menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat.

Dalam waktu dekat, bebernya, juga akan dibangun Kebun Raya di Balangan, dan Tanjung Puri di Tabalong. “Kebun Raya itu berada di Balangan dan Tabalong yang berdekatan dengan wilayah operasional PT Adaro. Kami berharap ada kerjasama dalam rangka mengembangkan keberagaman hayati di Kalsel,” katanya.

Refresentatif Office Department Head PT Adaro Abdurrahman mengatakan, pihaknya sangat peduli terhadap keberadaan hayati khas Kalsel.

“Untuk itu, kami juga memiliki beberapa koleksi tanaman khas Kalsel untuk dikembangkan. Dan, ada beberapa yang turut kami ke Kebun Raya Banua untuk ditanam dan dibudidayakan,” kata Abdurrahman kepada wartawan, Jumat (2/3/2018).

Diungkapkannya, bantuan bibit tanaman untuk ditanam dan dibudidayakan di Kebun Raya Banua agar generasi mendatang bisa melihat secara langsung tanaman khas Kalimantan.

“Minimal kita memiliki dulu ketertarikan terhadap tanaman khas Kalimantan. Semoga ini bisa menggugah kesadaran untuk menjaga tanaman khas Kalimantan, baik kayu-kayuan, buah-buahan, maupun yang mengandung obat-obatan,” kata Abdurrahman.

Saat ini, dari sekitar 100 hektare lahan Kebun Raya Banua, sudah dimanfaatkan lahan seluas 80 hektare, dengan koleksi 600 jenis tanaman.

Sementara itu, dukungan Pena Hijau Indonesia dalam rangka kepedulian terhadap lingkungan dan kekayaan hayati Kalsel. “Kami akan terus mendukung upaya-upaya pengelolaan lingkungan dan kehutanan, guna terjaganya keanekaragaman hayati di Kalsel,” kata Ketua Pena Hijau Indonesia Denny Susanto.

Sementara itu, pada 24-26 Februari 2018, setelah dari kawasan Desa Tinggang dan Desa Marajai, Tim Ekspedisi Meratus 2018 dari UPT Kebun Raya Banua bersama Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kebun Raya Balangan, melanjutkan eksplorasi hutan Pegunungan Meratus ke Desa Tanjungan Jelamu, masih di kawasan Kecamatan Halong, Balangan, 24-26 Februari 2018.

Tim berhasil mengidentifikasi 40 jenis tumbuhan, yang terdiri atas 24 jenis anggrek, 6 kayu, dan 10 tumbuhan obat dan buah. Selain itu, tim juga mengumpulkan 169 anakan dan 250 bijian.

Sebelumnya, pada 21-22 Februari 2018 pada ekspedisi dan eksplorasi di kawasan Desa Marajai, Halong, Balangan, tim menemukan dan menandai 32 jenis tanaman (buah-buahan, obat, dan kayu-kayuan), yang terdiri atas 127 anakan dan individu, serta 230 pohon. Total, ditemukan 357 bijian dan anakan.

Hingga saat ini, jumlah tanaman di Kebun Raya Banua untuk pembibitan 8.000 spesimen, koleksi tertanam 1.299 spesimen dari 231 jenis penghijau, ditambah ornamen 3.510 spesimen dari 46 jenis, dan sekitar 300 spesimen anggrek. Ada pula berbagai tanaman berkhasiat obat.(jejakrekam)

Penulis : Andi Oktaviani

Editor  : Andi Oktaviani

Foto    : Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.