Jembatan Anang Sya’rani-Salim Ma’ruf Hiasi Sungai Martapura

0

AKSES dua desa yang dipisahkan Sungai Martapura, kini terkoneksi dengan hadirnya Jembatan KH Anang Sya’rani-KH Salim Ma’ruf. Peresmian jembatan yang membentang di atas Sungai Martapura dan menghubungkan Desa Pekauman dengan Desa Melayu, Kecamatan Martapura Timur ini dilakukan Bupati Banjar, KH Khalilurrahman, Rabu (10/1/2018).

JEMBATAN yang dirancang PT Tectama Karya dan digarap PT Kuripan Utama ini selama 208 hari kalender sepanjang 77,4 mter dengan bangunan atas satu segmen berupa kontruksi baja pelengkung bentang 50 meter.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman mengatakan desain jembatan ini dikemas dengan menampilkan estetika, bukan sekadar berfungsi sebagai iter modal transportasi, namun bisa menjadi ikon tampilan Sungai Martapura.

“Desain jembatan yang diabadikan dengan nama tokoh ulama Martapura, khususnya tokoh Ponpes Darussalam ini merupakan perpaduan estetika antara jembatan dan sungai,” kata Kepala Dinas PUPR Banjar, Mokhamad Hilman kepada jejakrekam.com, seusai mengikuti acara peresmian Jembatan KH Anang Sya’rani-KH Salim Ma’ruf.

Dia mengatakan tak hanya membangun jembatan, Dinas PUPR Banjar juga akan segera menata kawasan sempadan sungai yang menjadi bagian dari peradaban Sungai Martapura. “Kami akan menyulap sebagian Sungai Martapura untuk potensi wisata unggulan di Kabupaten Banjar. Ke depan, warga yang datang ke Martapura, bisa menikmati view Sungai Martapura,” tutur jebolan S2 ITS Surabaya ini.

Menurut Hilman, hingga kini, kendala pelestarian Sungai Martapura bertalian dengan keberadan jamban apung yang mencemari air sungai, karena kebiasaan warga yang masih menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan.

“Target Pak Bupati Banjar untuk menghapus 1.000 jamban apung selama kepemimpinan beliau, akan kami wujudkan. Makanya, pada Januari 2018, akan dimulai dengan pembongkaran jamban-jamban apung, seiring dengan selesainya sistem sanitasi yang lebih layak, seperti telah dibangunnya WC individual dan komunal,” papar Ketua Umum Martapura FC ini.

Hilman juga menargetkan Dinas PUPR Banjar akan menata kawasan sempadan sungai yang menjadi bagian dari ruang terbuka hijau (RTH) akan disulap menjadi kawasan rest area atau area rekreasi masyarakat untuk bersantai menikmati indahnya panorama sungai.

Sementara itu, Bupati Banjar KH Khalilurrahman mengatakan penamaan jembatan dengan nama dua tokoh ulama Martapura yakni KH Anang Sya’rani Arif yang berasal dari Desa Kampung Melayu Tengah, dan KH Salim Ma’ruf dari Desa Pekauman.

“Nilai-nilai perjuangan beliau dalam mendidik, membina masyarakat hingga taat beragama di wilayah tersebut, menginspirasi kami. Apalagi, di dua kawasan itu hidup keagamaan dan seni berlandaskan agama Islam seperti sinoman hadrah dan lainnya,” papar pengasuh Ponpes Darussalam Martapura ini.

Bupati Banjar yang akrab disapa Guru Khalil ini mengatakan sebelumnya, kawasan itu dihubungkan dengan jembatan gantung yang belum optimal mendukung aktivitas masyarakat. Bahkan, menurut Guru Khalil, saat acara haulan sangat sulit untuk menyeberang dan bisa membahayakan para pengguna.

“Alhamdulillah, sekarang sudah berdiri jembatan permanen dalam mendukung aktivitas masyarakat. Bahkan, sekarang kendaraan roda empat bisa melewati jembatan ini,” kata Guru Khalil.

Ia juga memastikan Sungai Martapura yang membelah Kota Martapa akan dijadikan ikon wisata. Namun, ganjalan yang ada terkait keberadan jamban terapung.

“Hampir 9.000 jamban terdapat di sungai-sungai yang ada di Kabupaten Banjar. Dulu, pernah ketika saya selaku Ketua MUI Kabupaten Banjar diminta fatwa soal pemanfaatan air sungai yagn tidak digunakan untuk bersuci. Dengan kondisi yang ada, hal itu tidak bisa dilakukan,” kata Guru Khalil.(jejakrekam)

Penulis : Sayyidil Ahmada

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.