BEREDARNYA pesan singkat (SMS) bernada ancaman kepada para pengusul angket di DPRD Kabupaten Banjar, Rabu (13/12/2017) malam, kini bergulir ke pihak kepolisian. Ini setelah, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Banjar, Akhmad Rozanie yang mengaku menerima SMS berisi teror itu mengadukannya ke Polres Banjar, Jumat (15/12/2017).
DIDAMPINGI dua rekannya sesama anggota DPRD Banjar, Kasmili dan Himawan, bukti SMS ancaman yang di-copy-kan ke berkas laporan menjadi barang bukti yang diserahkan Akhmad Rozanie kepada anggota Polres Banjar.
“SMS bernada ancaman ini saya terima, ketika usulan hak angket terkait pelantikan sejumlah pejabat di Pemkab Banjar disetujui sejumlah fraksi di DPRD Banjar,” ucap Akhmad Rozanie kepada wartawan, seusai mengajukan aduan yang diterima Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Banjar, Ipda Bahterawan Munte.
Dalam keterangannya, Akhmad Rozanie mengaku menerima SMS berisi ancaman itu jelang rapat paripurna DPRD Banjar pada Kamis (14/12/2017). Bunyi SMS dari nomor yang tak dikenal tersebut, si pengirim mengingatkan para penerima agar membatalkan hak angket.
Ia pun berharap agar aparat kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelaku pengirim SMS ancaman tersebut. Akhmad Rozanie yang juga Sekretaris DPW Partai NasDem Kalsel ini mengatakan pengancaman ini jelas akan mengganggu rasa aman dirinya dan keluarganya. “Makanya, saya melaporkan kejadian ini secara resmi kepada pihak Polres Banjar,” paparnya.
Seperti diketahui, dalam rapat paripurna DPRD Banjar dengan agenda usulan hak angket, sebanyak 27 anggota dewan dari empat fraksi menyetujui penggunaan hak angket terkait dugaan pelanggaran dalam mutasi dan pelantikan apparatur sipil negara (ASN) yang dilakukan Pemkab Banjar.
Hak angket ini pun diprakarsa empat fraksi di DPRD Banjar, yakni Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, Fraksi Golkar dan Fraksi NasDem PKPI. Hingga penggunaan hak angket ini akan menguak dasar Pemkab Banjar melakukan pelantikan massal terhadap pejabatnya yang diduga menyalahi aturan.(jejakrekam)
Penulis : Asyikin
Editor : Didi GS
Foto : Dok Juhri