2 Tahun Pimpin Banjarmasin, Ini Prestasi versi Walikota Ibnu

0

DILANTIK Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor pada 17 Februari 2016, hampir dua tahun Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bersama Wakil Walikota Hermansyah memimpin Balai Kota. Mantan anggota DPRD Kalsel asal Fraksi PKS ini membeberkan beberapa keberhasilan selama memimpin ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.

MANTAN Ketua DPW PKS Kalsel ini mengatakan selama dua tahun bekerja, sudah banyak capaian keberhasilan di Banjarmasin, khususnya menangani empat masalah krusial yang ada di Kota Seribu Sungai Sungai.

“Ada empat hal yang krusial yang sudah bisa ditangani dengan baik di Banjarmasin yakni penanganan kawasan kumuh, program penataan sungai, menciptakan wirausaha baru serta mewujudkan Banjarmasin menjadi kota pintar (smart city),” beber Ibnu Sina kepada anggota Group WA Jembatan Aspirasi, yang dikutip jejakrekam.com, Senin (4/12/2017).

Selama dua tahun memimpin Pemkot Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan lewat program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), dari 152 hektare kawasan kumuh perkotaan sudah berhasil ditangani lewat proram bedah rumah serta penataan bantaran sungai. “Pada akhir Desember 2017 nanti, kami akan meresmikan Kampung Hijau di Sungai Bilu. Ada 100 rumah yang menghadap ke Sungai martapura telah dibantu dana renovasi Rp 5 juta per rumah serta dibangunkan akses jalan berupa titian beton,” tuturnya.

Pria kelahiran Puruk Cahu 42 tahun silam ini, mengungkapkan saat ini masih tersisa sekitar 300 hektare lagi kawasan slum area yang akan dibenahi. Targetnya, menurut dia, pada 2018 konsep penataan sungai sedang dan kecil akan digalakkan. “Terpenting adalah gerakan Jumat bersih di akhir pekan. Jadi, semua warga, komunitas dan satuan tugas kebersihan di tiap kelurahan bisa bergerak bersama untuk bersih-bersih lingkungan dan sungai,” tuturnya.

Ibnu Sina juga memastikan pada 2018, kawasan Kelayan Besar akan ditangani lewat dana dari APBD Provinsi Kalsel, serta melanjutkan program sanitasi kawasan kumuh melalui bantuan Bank Dunia, ADB, dan AUSAID agar jamban warga sudah terhubung dengan jaringan pipa PD PAL Banjarmasin.

“Untuk sektor pariwisata susur sungai dan wisata alam, pertumbuhan angka wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin juga menggembirakan. Tercatat selama satu tahun hingga November 2017, lebih dari 500 ribu wisatawan lokal dan hampir 1.000 wisman berkunjung ke Banjarmasin untuk menikmati wisata susur sungai, wisata alam, serta mengunjung habitat Bekantan dan hutan mangrove yang ada di kota dan sekitarnya,” papar Ibnu Sina.

Ia juga mengklaim telah bisa menciptakan 625 orang wirausaha baru, serta sebanyak 175 orang sudah mandiri dengan berbagai jenis usaha di Banjarmasin. “Nah, untuk program smart city di Banjarmasin akan dilaunching pada Februari 2018 dengan pusat kontrol program bernama Banjarmasin Command Center,” beber Ibnu Sina.

Tak hanya itu, mantan aktivis CRDS ini mengatakan Banjarmasin telah menjadi pusat kegiatan berskala nasional dan internasional, terbukti banyak even telah digelar di ibukota Kalimantan Selatan ini.

“Semua ini tak terlepas dari keberanian Banjarmasin menjadi tuan rumah. Seperti even Festival Anak Saleh, Fornas, Kongres Sungai Indonesia, serta MTQ Tingkat Nasional Provinsi Kalsel yang dilaksanakan di kawasan tepian Sungai Martapura dan berurutan seama September hingga November 2017,” tandas Ibnu Sina.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi GS

Foto      : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.