Menteri Kesultanan Banjar Bagi Seribu Piring Bubur Asyura

0

MASYARAKAT Banjar di Kalimantan Selatan sangat merindukan budaya Banjar tempo dulu yang biasa digelar Kesultanan Banjar dalam setiap menyambut peringatan milad (hari lahirnya). Salah satu kegiatan Kesultanan Banjar, yang paling  ditunggu masyarakat adalah kebersamaan memasak dan membagikan bubur asyura, termasuk Milad ke-513 ini.

KESULTANA Banjar di Kalimantan Selatan yang sempat tenggelam selama ratusan tahun lalu kembali dibangkitkan melalui rangkaian milad yang dilaksanakan sejak 6 – 10 Desember 2011.  Milad yang pertama kali dilaksanakan di abad ke-21 menandai kebangkitan Kesultanan Banjar yang resmi dikukuhkan tujuh lalu.  Tradisi Asyura yang diperingati setiap 10 Muharram itu merupakan tradisi Kesultanan Banjar sebagai kerajaan Islam yang memegang teguh nilai-nilai keislaman.

Kegiatan ditandai pembagian bubur Asyura kepada ribuan warga diiringi doa keselamatan dan kesejahteraan yang diharapkan selalu melingkupi seluruh wilayah.

“Budaya memasak bubur asyura merupakan warisan leluhur masyarakat Banjar sebagai simbol kebersamaan dan kekeluargaan, makna lain budaya ini adalah kepedulian sosial untuk saling berbagi dengan masyarakat,” ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) Kesultanan Banjar Pangeran Noor Yakin kepada jejakrekam.com, Minggu (1/10/2017).

Ia menyebutkan, tidak kurang dari 1.000 piring pembagian bubur Asyura di Gang Mujahidin Kampung Melayu Banjarmasin. “Kami setiap tahun rutin memberikan bubur Asyura kepada masyarakat. Semoga bermanfaat meski tidak begitu banyak setiap orang mendapatkannya,” imbuh Pangeran Noor Yakin, yang turut serta membagikan bubur kepada pengendara roda dua, roda empat, dan tukang becak di Jalan Kampung Melayu Banjarmasin, pada 10 Muharram 1439 H bertepatan Sabtu 30 September 2017.

Menurut Pangeran, event budaya Banjar yang dilaksanakan Kesultanan Banjar setiap menyambut milad ke-513 sangat ditunggu keluarga dan masyarakat, sebab menyuguhkan khas kesultanan Banjar. Pangeran Noor Yakin berharap budaya Banjar yang disuguhkan sarat dengan makna pendidikan positif bagi masyarakat terutama kebersamaan dan kekeluargaan. Budaya Banjar harus tetap dilestarikan agar tidak cepat pudar dengan pengaruh zaman era modern sekarang.

“Insya Allah event ini akan memberikan hiburan rakyat menarik untuk masyarakat. Pasalnya, kegiatan dikemas dengan mengedepankan Banjar tempo dulu,” tutur pria yang merupakan koordinator wilayah Banjarmasin di Kesultanan Banjar.

Pangeran Noor Yakin menyebutkan, sejumlah kegiatan budaya itu antara lain, lomba kuliner Banjar,  Batamat Alquran, Olahraga tradisonal, merangkai Payung Kambang. Pagelaran Wayang Banjar, Bubur Asyura, Seminar Sejarah dan banyak lagi event budaya Banjar lainnya. (jejakrekam)

Penulis : The Religie

Editor  :   Afdi Achmad

Foto     :   Asli

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.