Air Dicuri, Pipa Bocor, Akhirnya Laba PDAM Terkoreksi

0

KAS yang tercatat dalam pembukuan PDAM Bandarmasih selalu bertambah. Untuk tahun buku 2016 lalu, pabrik air leding milik Pemkot Banjarmasin ini mampu mendulang untung Rp 48 miliar. Laba yang diraup PDAM Bandarmasih terus meningkat, jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya mampu tercatat Rp 15 miliar.

CUKUPKAH itu? Ternyata menurut laba yang berhasil dibukukan selama 2016 versi Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Muslih justru digunakan untuk membayar utang segede Rp 31 miliar, belum lagi ditambah kewajiban menyetor pajak sebesar Rp 6,6 miliar. Dalam kalkulasi Muslih, total keuntungan Rp 48 miliar itu harus dipotong kewajiban utang plus beban pajak sebesar Rp 37 miliar, sehingga tercatat dalam debet laporan keuangan PDAM Bandarmasih hanya Rp 11 miliar.

Dia menjelaskan utang yang sudah jatuh tempo itu adalah dana yang berasal dari pinjaman untuk pembangunan jaringan pipa besar yang ada di IPA Pramuka. Termasuk, jaringan pipa yang ada di daerah lainnya. “Seharusnya, laba yang diraih PDAM Bandarmasih itu besar. Namun, semua itu terpangkas akibat kerugian yang dialami perusahaan ini seperti kehilangan air disebabkan aksi pencurian air yang masih marak dan bocornya pipa di berbagai titik layanan PDAM Bandarmasih,” tutur Muslih dalam jumpa pers dengan awak media di kantor PDAM Bandarmasih, Senin (17/7/2017).

Dia bercerita seperti pada Mei 2017 lalu, terjadi pencurian air leding di kawasan Mantuil yang dihitung kerugian mencapai Rp 1 miliar. Lalu, ada pula pencurian air untuk keperluan kolam air di Kabupaten Banjar. “Kalau dihitung, total kerugian itu tak bisa diuangkan, ya banyak kategori untuk menghitungnya,” ucap pria berkumis tebal ini.

Muslih menyebut aksi pencurian ini dimotori pelanggan PDAM untuk kategori sosial, rumah tangga hingga industri dengan kubikasi air mencapai 11,45 juta meter kubik. “Jelas aksi pencurian air ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Jadi, kalau dihitung mencapai 27,87 kubik, dari total produksi air leding PDAM Bandarmasih mencapai 40 juta kubik. Ya, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang hanya 25,76 juta kubik,” bebernya.

Namun, menurut Muslih, kebocoran air akibat jaringan pipa yang rusak atau bocor tetap menjadi salah satu penyebab kerugian yang diderita PDAM Bandarmasih. “Sebetulnya, kerugian semacam ini bisa diantisipasi. Ya, seperti memperbaiki atau mengganti pipa yang bocor seperti di titik Jalan Achmad Yani, beberapa waktu lalu,” imbuh Muslih.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Dok Sunarti

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.