Banyak Pelatih Dipecat di Liga 1, Apa Kata Jacksen?

0

BELUM setengah musim Liga 1 bergulir sudah ada tujuh coach yang dipecat atau mundur dari kursi pelatih. Osvaldo Lessa adalah korban terbaru keganasan Liga 1. Pelatih asal Brasil itu lengser dari kursi pelatih kepala Sriwijaya usai Laskar Wong Kito takluk 0-1 dari Persija Jakarta di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jumat (17/6/2017).

LESSA menjadi pelatih ketujuh di Liga 1 yang terdepak dari jabatannya. Selain Lessa sebelumnya ada nama-nama seperti Angel Alfredo Vera pelatih yang sukses mempersembahkan gelar juara TSC dipecat Persipura Jayapura dua hari sebelum Liga 1 resmi bergulir dan digantikan Lestiadi.

Pada pekan ke-10 lalu, giliran Liestiadi akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya usai Persipura dikalahkan tuan rumah Madura United dengan skor 0-2. Posisinya digantikan oleh Mettu Duaramury dan Alan Haviluddin sebagai caretaker. Pada pekan ke-9 klub asal Papua, Perseru Serui juga melakukan pergantian pelatih dari Yusak Sutanto ke Agus Yuwono.

Selain itu, masih ada beberapa nama lagi seperti Hans Peter-Schaller yang dipecat Bali United, yang kemudian posisinya digantikan oleh Widodo C Putro. Selain Schaller, ada pula nama Laurent Hatton yang dipecat dan digantikan oleh Ivan Kolev. Padahal, Hatton sempat membawa PS TNI meraih dua kali hasil imbang dan menang satu kali. Namun, hasil itu bukan garansi untuk tetap dipertahankan manajemen PS TNI.

Nama terakhir adalah Timo Schueunemann. Dia mundur dari posisinya sebagai pelatih kepala Persiba Balikpapan. Rentetan kekalahan yang diderita Persiba di pekan-pekan awal Liga 1 menjadi salah satu alasan Timo mundur dari jabatannya.

Pelatih Barito Putera Jaksen F Tiago menilai tren pemecatan pelatih di kompetisi Liga 1 buah dari regulasi yang dikeluarkan induk sepakbola Indonesia PSSI dan hasil yang instan yang diharapkan jajaran manajemen tim-tim liga 1.‘’Bagi saya akibat regulasi yang baru akibatnya semua tim mempunyai kekuatan yang labil. Ini karena regulasi terlalu mendadak diterapkan dan mungkin banyak klub yang tidak banyak mempunyai pemain U-23 yang siap diturunkan. Dampaknya, adalah tekanan dari supporter yang menuntut hasil yang lebih cepat yah saya rasa efek dari itu (regulasi)’’ kata Jaksen saat diwawancarai jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (17/6/2017).

Jacksen menilai pergantian pelatih adalah hal yang lumrah dalam dunia sepakbola, apabila tidak bisa memberikan hasil yang maksimal.‘’Ini (pemecatan pelatih)  bukan hal yang baru dalam sepakbola. Mungkin intesitas lebih tinggi tapi kalau kita melihat kompetisi saat ini boleh dikatakan semua peserta (Liga 1) selisih yang tipis 3 sampai 6 poin (klasemen  bawah ke klasemen atas-red) satu sama yang lain’’ kata pelatih yang membawa Persipura juara ISL 3 edisi.

Menurut Jacksen, karena  regulasi yang baru yang terlalu mendadak diterapkan yang memicu hampir semua peserta Liga 1 belum siap memainkan U-23 dengan kualitas yang sama dengan pemain senior.(jejakrekam)

Penulis : Ahmad Husaini

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Goal.com

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.