Setrum Bangkanai Tambah Stok Sistem Kelistrikan Barito

0

SUPLAI listrik yang akan menerangi dua provinsi, Kalimantan Selatan dan Tengah dijamin aman PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan catatan, jika pasokan setrum yang berasal dari Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai, masuk dalam Sistem Kelistrikan Barito.

PLTMG Bangkanai sendiri merupakan investasi dari perusahaan asing asal Inggris, Ophir Energy Plant, yang menjadi operator tambang gas di blok Karendan, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.General Manager PT (Persero) PLN Kalselteng, Purnomo memastikan dalam sepekan ini, koneksi listrik yang dihasilkan PLTMG Bangkai dengan kapasitas 155 megawatt (MW) itu masuk Sistem Kelistrikan Barito.

“Aliran listrik akan masuk ke wilayah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, setelah itu masuk ke sistem aliran Barito yang dikelola di Banjarmasin,” ucap Purnomo, belum lama tadi.

Dengan masuknya pasokan listrik dari Bangkanai, Purnomo memastikan di atas kertas suplai setrum yang akan mengaliri dua provinsi Kalimantan Selatan dan Tengah mengalami surplus mencapai 30 MW. “Ini dalam kondisi normal, listrik kita sudah lama surplus,” katanya.

Sedangkan, beber dia, lagi, untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uang (PLTU) Pulang Pisau yang berdaya 2×65 MW, masih dalam proses penyempurnaan agar masuk dalam sistem kelistrikan Kalselteng. “Satu pembangkit listrik di PLTU Pulang Pisau sudah beroperasi. Sedangkan, yang satunya lagi masih dalam perawatan,” tuturnya.

Dengan tambahan pasokan listrik yang ada dari kedua pembangkit baru itu, Purnomo berharap bisa memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat di dua provinsi di Pulau Kalimantan ini. Masih menurut dia, jika tiga pembangkit selesai dibangun sesuai target maka Sistem Kelistrikan Barito yang memiliki daya listrik 480 MW akan mendapat tambahan daya 275 MW.”Jadi, total daya listrik pada Sistem Kelistrikan Barito mencapai 755 MW sehingga tidak ada pemadaman listrik lagi meski ada kegiatan pemeliharaan pembangkit,” katanya.

Sekadar diketahui, Ophir Energy merupakan perusahaan yang didirikan Alan Stein dan Jonathan Taylor pada 2004, yang juga disokong Tokyo Sexwale. Perusahaan ini menggarap ladang gas bukan hanya di Indonesia, namun juga di negara lain seperti Malaysia, Thailand dan di Benua Afrika.(jejakrekam)

Penulis : Riza

Editor   : Didi GS

Foto     : Antarakalteng.com

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.