324 Jamaah Haji Tiba di Banjarmasin, Dua Orang Dilarikan dengan Ambulance
SEBANYAk 324 jamaah haji debarkasi Banjarmasin (BDJ) tiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Selasa (20/8/2019), sekitar pukul 18.55 Wita. Para jamaah dari kelompok terbang (kloter) O1 BDJ tiba dengan selamat di tanah air.
MEREKA diangkut Airbus Garuda Indonesia seri A 330 dengan nomor penerbangan GA 8201, berangkat dari Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (20/8/2019) pukul 00.00 Waktu Arab Saudi.
Saat pesawat berbadan jumbo itu mendarat, para jamaah haji langsung disambut Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalsel Noor Fahmi. Sebelumnya pesawat milik maskapai penerbangan nasional itu menempuh perjalanan panjang dari Arab Saudi ke Banjarmasin. Begitu tiba dari pintu keluar, tampak disiapkan ambulance dan bus damri untuk mengangkut para jamaah yang tampak kelelahan.
BACA : Hingga 20 Agustus, 7 Jamaah Haji Embarkasi BDJ Meninggal Dunia
Noor Fahmi yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Banjarmaasin awalnya, kloter 01 BDJ hanya diikuti 318 orang. Namun, saat pulang ke tanah air, bertambah menjadi 324 jamaah haji, karena adanya mutasi dari kloter BDJ 02, 06 dan 07.
“Alhamdulillah, pesawat yang mengangkut para jamaah haji ini juga mendarat tepat waktu di Bandara Syamsudin Noor. Dari 324 jamaah yang pulang, di antaranya ada enam jamaah jatuh sakit dari kloter 02 dan harus pulang cepat ke tanah air,” tutur Noor Fahmi kepada awak media di Bandara Syamsudin Noor.
BACA JUGA : Gunakan Airbus A330, Jamaah Haji Kloter 01 Tiba Besok Malam
Hal senada juga diungkapkan H Ahmad Bugdadi. Petugas Pembimbing Ibadah Haji (PPIH) kloter 1 BDJ ini mengungkapkan rasa syukur karena seluruh jamaah bisa tiba di Banjarmasin dengan selamat. “Selama di Tanah Suci, pelayanan haji sangat bagus, karena semua jamaah diperhatikan petugas baik kesehatan, maupun segala keperluan lainnya,” ucap Bugdadi.
Ia mengungkapkan ada dua jamaah dari kloternya yang harus diangkut dengan ambulance menuju rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat, akibat sakit. Ini terlihat di lapangan, ada dua jamaah saat turun dari pesawat harus dipapah dan masih mengenakan selang infus.
“Sedangkan, ada dua jamaah yang harus menggunakan kursi roda untuk saat pemberangkatan hingga sampai ke tujuan,” tandasnya.(jejakrekam)