Operasional RS Sultan Suriansyah Dinanti, RSUD Ansari Saleh Menuju Akreditasi Tipe 1

TARGET Pemkot Banjarmasin untuk membuka operasional Rumah Sakit Sultan Suriansyah di Jalan RK Ilir pada 2019, disambut baik pengelola rumah sakit milik Pemprov Kalimantan Selatan. Selama ini di Banjarmasin, hanya ada dua rumah sakit yang berstatus milik Pemprov Kalsel yakni RSUD Mochammad Ansari Saleh (MAS) dan RSUD Ulin Banjarmasin.

DIREKTUR RSUD MAS dr Izzak Zulkarnain Akbar Sp.OT NIP mengakui hingga kini para tenaga medis yang nantinya bekerja di Rumah Sakit Sultan Suriansyah milik Pemkot Banjarmasin dititipkan di rumah sakit yang dikelolanya, termasuk di beberapa rumah sakit milik pemerintah kabupaten lainnya di Kalsel.

“Memang di Kalsel masih terbatas tenaga medisnya baik dokter maupun perawat.  Namun, dengan adanya rumah sakit milik Pemkot Banjarmasin, tentu bisa berkolaborasi dalam pelayanan akses kesehatan bagi masyarakat,” ucap Izzak Zulkarnain Akbar kepada jejakrekam.com, Selasa (27/3/2018).

Menurut dia, jika RS Sultan Suriansyah sudah beroperasi, maka rumah sakit milik pemerintah di Banjarmasin menjadi lengkap. Berdasar tipe yang ada, RSUD Ulin merupakan tipe A sehingga menjadi rujukan utama dari seluruh rumah sakit  yang ada di Kalsel, Kalteng dan Kaltim.

“Sedangkan, RSUD Ansari Saleh bertipe B, sehingga melayani rujukan dari puskesmas dan rumah sakit milik kabupaten. Nah, jika nantinya RS Sultan Surianyah beroperasi dengan tipe C, tentu akan menjangkau pelayanan kesehatan menyeluruh bagi warga Banjarmasin sesuai Peraturan Menteri Kesehatan,” papar Izzak.

Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Orthopaedi Indonesia (PABOI) Cabang Kalselteng ini mengaku gembira dengan banyaknya berdiri rumah sakit milik pemerintah daerah, meski di Banjarmasin juga banyak berdiri rumah sakit swasta. “Makanya, kami berharap nantinya RS Sultan Suriansyah akan berkembang,” ucapnya.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengungkapkan berdasar hasil survei dari total penduduk suatu daerah, sebanyak 2-5 persen ditemukan sakit. Dengan total penduduk Kalsel mencapai 4 juta, berarti sedikitnya dibutuhkan 400-800 tempat tidur.

“Sekarang, di RSUD Ulin tersedia 300 tempat tidur. Sedangkan di RSUD Ansari Saleh baru 200 tempat tidur. Ini berarti, masih ada kekurangan tempat tidur bagi pasien Kalsel,” ucap dokter yang juga berpraktik di RS Suaka Insan Banjarmasin ini.

Terlebih lagi, diakui Izzak mengakui selama ini RSUD Ansari Saleh juga melayani pasien rujukan dari provinsi tetangga, Kalimantan Tengah asalkan ada rujukan dari BPJS-Kesehatan setempat. Menurut Izzak, saat ini RSUD Ansari Saleh telah menuju akreditasi paripurna yang diberikan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

“Insya Allah, pada November 2018, ada sistem akreditasi baru bernama Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) tipe 1. Jadi, dengan menyandang tipe 1, lebih sulit dan rumit,” tegas Izzak.

Ia menjelaskan jika nantinya RSUD Ansari Saleh lolos SNARS tipe 1, maka harus dibarengi dengan pelayanan mutu bagi pasien dari manajemen rumah sakit, dokter dan perawat. “Nah, hal ini yang ingin kita kejar untuk perbaikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Ruangan komen telah ditutup.